Ulasan Grup A Piala Dunia U-17, Mengenal Calon Lawan Indonesia

Tinjauan Grup A Piala Dunia U-17, mengenal calon lawan Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Hasil pengundian grup Piala Dunia U-17 yang digelar di markas FIFA, di Zurich, Swiss, September lalu, bisa dikatakan cukup menguntungkan Timnas U-17 Indonesia.Pasalnya pasukan Bima Sakti terhindar dari grup tangguh yang dihuni kekuatan utama sepakbola dunia. Indonesia menempati Grup A yang “hanya” ditempati Ekuador, Panama, dan Maroko.

Namun, apakah hal tersebut akan memudahkan Indonesia lolos dari fase grup? Belum bisa dikatakan begitu, pasalnya tiga negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Afrika jelas juga ingin mendapatkan tiket ke babak 16 besar.

Berikut gambaran lawan timnas dan potensi timnas Indonesia lolos dari Grup A.

Ekuador

Ekuador yang akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia pada laga 10 November mendatang, bukanlah “anak baru” di Piala Dunia U-17. Berstatus tim peringkat kedua Piala Amerika Selatan U-17, ini merupakan penampilan keenam Ekuador di Piala Dunia U-17.

Mereka mempunyai bekal yang cukup baik sebelum terbang ke Indonesia. Selama menjadi tuan rumah Piala Amerika Selatan U-17, Ekuador hanya kalah dari Brasil di final, dan mencatatkan rekor empat kemenangan, tiga kali imbang, dan satu kekalahan selama turnamen tersebut.

Ekuador U-17 diarahkan oleh pelatih lokal Diego Martinez yang menjabat sejak Juli 2022.

Di level internasional, Martinez belum punya banyak pengalaman. Sebelum menangani timnas U-17 Ekuador, Martinez merupakan pencari bakat di klub Independiente Del Valle dan LDU, namun kombinasinya mampu membawa Ekuador menjadi juara kedua Piala Amerika Selatan U-17 April lalu, jelas tak bisa dianggap remeh. .

Salah satu pemain yang patut mendapat perhatian di timnas Ekuador adalah striker LDU Michael Bermudez. Bermudez bisa memberikan dimensi serangan bervariasi saat memperkuat timnas U-17 Ekuador.

Ia mengoleksi empat gol pada Piala Amerika Selatan U-17 terakhir, dan kini disebut-sebut tengah didekati sejumlah klub Eropa, termasuk Borussia Dortmund.

Sejauh ini, dari lima penampilannya di Piala Dunia U-17, Ekuador sudah dua kali mampu lolos ke fase delapan besar. Tentunya dalam keikutsertaan kali ini Ekuador bertekad memperbaiki rekornya dengan lolos ke empat besar untuk pertama kalinya.

Panama

Rekor keikutsertaan Panama di Piala Dunia U-17 memang tidak sehebat Ekuador, namun mereka juga bukan pemain baru dengan keikutsertaan ketiganya di ajang besar pemain muda ini.

Kekuatan sepak bola Panama sendiri saat ini sedang mengalami kebangkitan. Timnas senior mereka memulai debutnya di Piala Dunia 2018, sebelum itu timnas putri juga akan tampil di Piala Dunia Wanita 2023.

Namun, penampilan Panama di Piala Dunia U-17 merupakan yang pertama setelah absen selama satu dekade. Sebelumnya, Panama mencapai babak 16 besar saat melakukan debut pada 2018, saat disingkirkan tuan rumah Meksiko. Sedangkan pada tahun 2020, Panama gagal lolos dari fase grup.

Panama lolos ke Piala Dunia U-17 dengan menjadi semifinalis Piala CONCACAF U-17 Februari lalu. Mereka tidak kesulitan melewati babak grup turnamen tersebut, dan mengalahkan Kuba di babak 16 besar sebelum menang 2-1 atas Honduras di delapan besar.

Kiprah Panama di turnamen tersebut terhenti akibat kekalahan dari tim yang kemudian menjadi juara, Meksiko, di babak semifinal.

Panama akan dilatih oleh pelatih kelahiran Amerika Mike Stump saat berlaga di Piala Dunia U-17.

Stump tercatat pernah melatih sejumlah klub papan atas Panama dan mengambil alih kepelatihan timnas U-17 pada tahun 2022.

Salah satu pemain yang tampil menonjol di Piala CONCACAF U-17 asal Panama adalah Kevin Walder. Di ajang tersebut, Walder mengoleksi empat gol dan mencuri perhatian banyak orang dengan kemampuan ball handling dan finishing-nya.

Walder juga menjadi satu-satunya pemain Panama yang terpilih masuk tim turnamen Piala Dunia U-17.

Maroko

Dibandingkan Ekuador dan Panama, rekor penampilan Maroko di Piala Dunia U-17 tak sehebat dua negara sebelumnya. Maroko baru satu kali tampil di ajang ini yakni pada tahun 2013.

Saat itu, Maroko memuncaki klasemen grup yang beranggotakan Uzbekistan, Kroasia, dan Panama, sebelum disingkirkan Pantai Gading di fase 16 besar.

Maroko berhak mengikuti Piala Dunia U-17 setelah menjadi tim peringkat kedua Piala Afrika U-17 2023 di Aljazair awal tahun ini. Maroko menduduki puncak grupnya yang diisi oleh Nigeria, Afrika Selatan, dan Zambia.

Mereka kemudian mengalahkan tuan rumah Aljazair di perempat final, dan Mali di semifinal melalui adu penalti. Namun di laga final, Maroko dikalahkan Senegal dengan skor 1-2 meski sempat unggul selama 80 menit.

Pelatih timnas Maroko U-17 Said Chiba bukanlah nama baru di kalangan sepak bola di negara Afrika Utara tersebut. Chiba bermain untuk timnas Maroko selama 40 pertandingan sebelum menjadi pelatih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *