Tontowi dan Candra Wijaya berbagi pengalaman jelang Olimpiade

Tontowi dan Candra Wijaya berbagi  pengalaman jelang Olimpiade

Jakarta (ANTARA) – Mantan atlet bulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya berbagi pengalamannya, terutama terkait tekanan dan ketegangan jelang dan pertarungan perebutan medali emas Olimpiade.Bagi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 Tontowi Ahmad yang saat itu menjadi juara bersama Lilyana Natsir di ganda campuran, ketegangan hadir sebelum dan sesudah pertandingan. Oleh karena itu, pengelolaan emosi juga diperlukan agar fokus tetap terjaga dan prima.

“Ketegangannya berlapis-lapis. “Sebelum olimpiade kami merasa tegang, setelah pertandingan kami juga tegang karena ingin hasil yang maksimal, karena bagaimanapun hasil pertandingan adalah hasil latihan kami selama ini,” kata Tontowi, saat ditemui di Lapangan Nasional PP PBSI Cipayung. Pusat Pelatihan, Senin.

Saat ditanya bagaimana para atlet menyikapi perasaan tersebut, pria yang akrab disapa Owi ini mengaku berusaha memotivasi dirinya agar tidak lengah dalam mencapai target di pentas olahraga tertinggi dunia tersebut.

“Saat semifinal Rio 2016, saya ingat teriak-teriak sendiri di apartemen karena tegang, banyak pikiran, dan tekanan dalam diri juga besar. Komunikasi dengan Ci Butet (Lilyana) pun dilakukan. ,” dia berkata.

“Pengalaman seperti ini akan saya bagikan kepada adik-adik saya yang akan berlaga di Olimpiade (Paris) nanti,” imbuhnya.

Baca juga: PBSI Bentuk Tim Ad Hoc Fokus Tingkatkan Peringkat Menuju Paris

Senada dengan itu, peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 Candra Wijaya mengatakan, setiap pemain perlu mengendalikan diri dan situasi dalam suasana kompetitif di Olimpiade.

“Di Olimpiade, kami akan bertemu lawan besar. “Para atlet harus melihatnya sebagai peluang yang besar, karena tidak mungkin mereka yang tidak mempunyai kapasitas bisa ikut Olimpiade,” kata Candra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *