“Di satu sisi, Anda harus realistis terhadap peluang mengalahkan tim superior. Tidak ada keajaiban (instan) dalam olahraga ini. Tapi, ambisi kami kuat. “Red Bull dan mobil kuat ini adalah tolak ukur yang ingin kami kalahkan,” kata Wolff.
Wolff berharap Mercedes kembali ke jalur yang benar dan bisa mendapatkan kembali dominasinya yang sebelumnya tercatat setidaknya selama tujuh tahun sebelum Red Bull mengambil alih gelar juara dunia tiga kali berturut-turut.
“Saat Anda terjatuh, Anda bangkit kembali dan itulah yang paling saya pelajari dalam tiga tahun terakhir. “Ini tentang kemampuan untuk belajar ketika kita gagal mencapai tujuan dan ini adalah kunci kesuksesan jangka panjang,” kata Wolff.
“Kami benci kekalahan dan itulah yang mendorong kami. Namun bukan berarti kita tidak bisa menikmati tantangan yang ada di hadapan kita, mengatasi masalah, dan apa yang perlu kita lakukan sebagai sebuah tim, tambahnya.
Baca juga: Perez menantikan tes pramusim dengan RB20 di Bahrain
Baca juga: Ferrari: Mengganti Sainz adalah salah satu keputusan tersulit
Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
Hak Cipta © ANTARA 2024