Site icon Angkara

Mercedes menunggu performa awal W15 pada tes pramusim di Bahrain

Mercedes luncurkan W15, mobil terakhir bagi Hamilton sebelum 2025

Jakarta (ANTARA) – Team Principal Mercedes Toto Wolff mengatakan timnya menantikan performa awal mobil W15 yang akan terlihat pada tes pramusim Formula 1 2024 di Bahrain, 21-23 Februari. “Saya sangat senang kami akan kembali ke trek dan tentunya penasaran dan bersemangat melihat bagaimana performa mobil ini,” kata Wolff, dikutip dari laman resmi Formula 1, Minggu.

Wolff menyoroti performa pendahulunya, W14, yang kurang maksimal pada musim lalu. Ia mengatakan permasalahan W14 sudah teratasi dan tim optimistis bisa meraih hasil lebih baik di musim ini.

“Saya pikir kami akan mendapatkan indikasi awal apakah kami telah menyelesaikan beberapa masalah bawaan yang kami alami pada sasis tahun lalu,” jelas Wolff.

Salah satu masalah utama yang dihadapi Mercedes tahun lalu adalah ketidakpastian mengenai performa mobil dari minggu ke minggu. Parahnya lagi, mereka menghadapi tim Red Bull yang berhasil mencatatkan musim paling dominan dalam sejarah Formula 1.

“Kami berada dalam pertarungan yang sulit dengan Ferrari, McLaren dan Aston Martin musim lalu, tapi ada kesenjangan besar dengan Red Bull. Saya berharap kami berada di grup yang kuat di awal musim dan semoga selangkah lebih dekat dengan Red Bull, kata Wolff.

Baca juga: Sainz Sebut Masih Banyak Peluang Lain Usai Tinggalkan Ferrari

Ia meyakini perjuangan Mercedes dalam menguasai konsep mobilnya merupakan perjuangan yang konsisten. Meski ada harapan tahun 2024 akan lebih baik, Wolff mengatakan tim harus menyeimbangkan tekad tersebut dengan sikap realistis.

“Di satu sisi, Anda harus realistis terhadap peluang mengalahkan tim superior. Tidak ada keajaiban (instan) dalam olahraga ini. Tapi, ambisi kami kuat. “Red Bull dan mobil kuat ini adalah tolak ukur yang ingin kami kalahkan,” kata Wolff.

Wolff berharap Mercedes kembali ke jalur yang benar dan bisa mendapatkan kembali dominasinya yang sebelumnya tercatat setidaknya selama tujuh tahun sebelum Red Bull mengambil alih gelar juara dunia tiga kali berturut-turut.

“Saat Anda terjatuh, Anda bangkit kembali dan itulah yang paling saya pelajari dalam tiga tahun terakhir. “Ini tentang kemampuan untuk belajar ketika kita gagal mencapai tujuan dan ini adalah kunci kesuksesan jangka panjang,” kata Wolff.

“Kami benci kekalahan dan itulah yang mendorong kami. Namun bukan berarti kita tidak bisa menikmati tantangan yang ada di hadapan kita, mengatasi masalah, dan apa yang perlu kita lakukan sebagai sebuah tim, tambahnya.

Baca juga: Perez menantikan tes pramusim dengan RB20 di Bahrain
Baca juga: Ferrari: Mengganti Sainz adalah salah satu keputusan tersulit

Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version