Lebih lanjut, Bung Kus tak memungkiri kehadiran dua pemain diaspora tersebut memberikan efek positif bagi Timnas Indonesia U-17. Namun, dia menyayangkan kegagalan Garuda Asia menarik pasukan yang lebih berpengalaman seperti Welber dan Amar.
Menurutnya, taktik mendatangkan pegawai diaspora memang merupakan jalan pintas untuk memperkaya amunisi. Namun sebenarnya cara tersebut tidak hanya bisa dilakukan dengan memanggil pemain turun temurun, tapi juga dengan menghidupkan kembali kompetisi pemuda dalam negeri.
“Memang kita bersyukur dapat tambahan dua if (diaspora), padahal kalau jujur lebih baik kalau bisa lebih dari itu. Pemain berpengalaman ya, begitulah konteksnya. Bukan masalah diaspora, tapi berpengalaman. pemain yang ambil bagian dalam kompetisi.”