Meski tim dayung hanya meraih tiga medali perunggu dan gagal menyumbangkan satu medali emas, namun Budiman melihat ajang perahu naga mempunyai peluang lebih besar.
“Lebih baik nanti naik perahu naga,” kata sang khatib.
PB PODSI juga menerapkan strategi yang terbukti efektif setelah mereka memutuskan untuk mengerahkan para pendayung muda dan terkuat ke dalam perahu naga dan ‘mengorbankan’ perlombaan kano/kayak yang dilombakan beberapa hari lalu.
“Sejumlah besar atlet kuat dan muda sedang mempersiapkan diri untuk ajang perahu naga,” kata pelatih kano/kayak Andrii Kraitor saat ditemui di Fuyang Waters Sports Centre.
“Bersama dengan pelatih kepala dan pelatih kami, kami membuat keputusan tentang siapa yang naik perahu naga, siapa yang naik kano, dan itu adalah keputusan dan tanggung jawab kami,” kata pelatih asal Rusia itu.
Baca juga: Riska Andriyani Amankan Tiket Final Kano Tunggal 200 Meter Putri
Baca juga: Pelatih Tekankan Pentingnya Jam Terbang bagi Atlet Dayung Indonesia
Baca juga: Tim Dayung Indonesia berharap bisa menarik minat anak muda
Wartawan: A059
Redaktur: Junaydi Suswanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023