Jakarta (ANTARA) – Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berharap Indonesia bisa lebih meratakan fasilitas olahraga, khususnya stadion bulu tangkis.Hal ini menyusul pembatalan Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. sebagai venue turnamen Indonesia Open 2024.
Turnamen BWF Super 1000 akan kembali digelar di Istora Senayan, setelah dikabarkan terdapat kendala teknis pada pemasangan perlengkapan tali-temali gantung dan lighting di Indonesia Arena.
“Pasti (ingin punya venue bulutangkis). Istora sebenarnya juga bagus, meski dipakai untuk beberapa event (selain olah raga dan bulu tangkis). Tapi menurut saya bukan itu, lebih seperti di China, di setiap kota punya GBK sendiri, pembangunannya merata, kata Ginting, saat ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/2/2021). 4).
“Jadi walaupun (turnamen) pindah, fasilitasnya ada di kota lain. Jadi, misalnya selain di Jakarta, fasilitas (olahraga)-nya sama seperti di Jakarta. “Kita semua menginginkan hal seperti itu di Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Penyelenggara Ungkap Alasan Utama Kembalinya Indonesia Open ke Istora
Meski menyayangkan Indonesia Arena masih belum bisa menjadi venue baru Indonesia Open, tunggal putra peringkat tiga dunia itu tetap mengapresiasi langkah pencegahan risiko yang dilakukan PBSI dan tim terkait, mengingat pertimbangannya terkait kekuatan. dari struktur bangunan.
“PBSI dan panitia sudah mempertimbangkannya, jadi bukannya memaksakan, mereka takut terjadi sesuatu. Bingkai (yang dapat menghalangi pandangan orang yang melihatnya) juga pasti membuat orang yang melihatnya menjadi tidak nyaman karena terhalang. Jadi pasti semua hal, aspek sudah dipertimbangkan, jelas Ginting.