Kedua tim saling jual beli serangan di awal pertandingan. Indonesia mendapat peluang melalui Saddil Ramdani, dan Libya membalas melalui Ekrawa.
Seiring berjalannya waktu, Libya mulai menunjukkan kualitas dan memberikan tekanan pada pertahanan Indonesia. Gawang Indonesia akhirnya kebobolan. Kegagalan Wahyu Prasetyo mengamankan bola dimaksimalkan oleh Ekrawa yang mencetak bola dari jarak dekat.
Dalam posisi tertinggal, Indonesia coba membalas di sisa babak pertama. Namun Dimas Drajad dan kawan-kawan gagal menciptakan peluang berarti.
Timnas Indonesia pun harus mengakui keunggulan lawan memasuki jeda.
Shin Tae-yong kemudian memasukkan 10 pemain baru saat turun minum. Kehadiran mereka mengubah gaya bermain Tim Garuda. Peluang pun didapat melalui Adam Alis.
Namun, justru Libya yang mampu mencetak gol. Beruntung, sundulan Ekrawa dari situasi sepak pojok tidak disahkan karena terjadi pelanggaran.