Veddriq mengevaluasi diri setelah kehilangan peluang emas di Asian Games

Veddriq evaluasi diri setelah kehilangan peluang emas di Asian Games

Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo mengaku melakukan kesalahan dan akan mengevaluasi penampilannya setelah kehilangan peluang meraih medali emas di Asian Games Hangzhou.Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat ini menjadi penantang utama pada kompetisi speed climbing putra karena menjadi satu-satunya yang rekornya mampu menembus batas waktu di bawah lima detik sejak babak kualifikasi hingga babak final di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Pusat, Selasa.

Namun perjalanan sang atlet di Hangzhou tidak begitu mulus hingga harus puas membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia.

“Sebenarnya itu salah saya sendiri. Saya beberapa kali mendaki,” kata Veddriq usai balapan.

Pria berusia 26 tahun itu ingin memanjat sekuat tenaga, meski paham akan risiko terpeleset, mengingat waktu lawannya cukup ketat.

Dan tentu saja. Veddriq hampir terjatuh lebih awal setelah kehilangan pijakan dan terpeleset setelah dimulainya heat pertama babak 16 besar melawan Aman Verman.

Namun atlet peringkat dua dunia itu menunjukkan kualitasnya, bangkit dan menyalip atlet muda India yang unggul separuh jalan dan finis pertama dengan catatan waktu 7,452 detik.

Verman tak mengeksekusi langkah terakhir dengan mulus sebelum menyentuh finis dalam waktu 7,620 detik.

Baca juga: Veddriq Tambah Perunggu Indonesia di Panjat Tebing Cepat Putra

Di babak perempat final, Veddriq tampil lebih fokus menyelesaikan lari tebing 15 meter dengan catatan waktu 5,110 detik ketika lawannya asal Kazahkstan Amir Maimuratov menyerah di tengah jalan karena kehilangan pijakan.

Namun di babak semifinal, Veddriq kurang mendapatkan grip yang baik saat start di jalur A dan melihat wakil Iran Ali Pour Shenazandi Fard Reza berlomba untuk finis setengah detik lebih cepat (5,165 detik) dibandingkan 5,619 detik yang ia catat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *