Dua lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan dan Ricko Saputra, akan memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 di kelas 61kg setelah keduanya menyelesaikan Asian Games Hangzhou pada Minggu tanpa membawa pulang medali.Eko mendobrak tradisi meraih medali multicabang terbesar se-Asia menyusul kurangnya persiapan di kelas 67kg putra di mana ia gagal mengeksekusi tiga kali clean & jerk lift dan hanya mencatatkan angkatan 145kg dari angkatan scream pada kompetisi yang berlangsung di Grand Slam tersebut. Gimnasium Pusat Olahraga Xiaoshan.
Sebelumnya ia meraih emas di Jakarta-Palembang 2018, perunggu di Incheon 2014, dan perunggu di Guangzhou 2010, ketiganya diraihnya di kelas 62kg.
“Kedepannya kita pasti akan mempersiapkan diri untuk Olimpiade. Semoga di Olimpiade berikutnya hasilnya lebih baik lagi,” kata Eko.
Memang persiapan untuk kelas ini belum maksimal. Ada yang pasti kenapa saya di kelas 67kg, nanti saya biarkan pelatih bicara, kata Eko yang biasa bermain di kelas bawah 61kg.
Baca juga: Eko Yuli Segera Alihkan Fokus ke Kualifikasi Olimpiade Paris
Sebelumnya di arena yang sama, Ricko mendapati kulit telapak tangannya robek dan terbuka saat pemanasan sehingga membuatnya tidak bisa tampil maksimal di kelas 61kg.
Atlet berusia 23 tahun itu gagal dalam dua angkatan pertamanya sebelum berhasil mengangkat beban 128kg disusul 160kg dari clean & jerk.
Ia kemudian gagal mengeksekusi target 167kg dan 170kg yang diberikan pelatih pada dua kesempatan terakhirnya dan pada akhirnya menyelesaikan balapan di posisi ketujuh dengan total angkatan 288kg.
Berdasarkan catatan IWF, Ricko memiliki total angkatan terbaik 298kg dari angkatan 133kg dan 165kg yang ia catat pada Kejuaraan Asia di Korea 2023.