Tragedi di Stadion Tottenham Hotspur

Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur

Jakarta (ANTARA) – Bukan Liga Inggris kalau tidak menghadirkan tontonan menarik penuh drama. Laga Tottenham Hotspur kontra Liverpool di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (1/10) WIB misalnya.Laga yang dimenangkan tim tuan rumah dengan skor 2-1 ini menyuguhkan tontonan yang membuat mata enggan untuk terpejam.

Liverpool selaku tim tamu mendapat dua kartu merah dari Curtis Jones pada menit ke-26 dan Diogo Jota menit ke-69 setelah penyerang timnas Portugal itu mendapat dua kartu kuning.

Son Heung-min pada menit ke-36 membuka rekening gol Spurs saat tim lawan bermain dengan 10 orang. Liverpool yang menyandang status tim raja comeback musim ini tak menyerah begitu saja. Berpengalaman menang 2-1 melawan Newcastle United dengan hanya 10 pemain, pasukan Anfield Gank kembali menunjukkan mentalitas bajanya.

Berawal dari umpan silang Dominik Szoboszlai yang disundul Virgil van Dijk, bola mengarah ke Cody Gakpo yang berada di depan gawang. Striker timnas Belanda itu kemudian melepaskan tendangan berputar keras yang gagal diblok Guglielmo Vicario. Liverpool menyamakan kedudukan di babak pertama.

Memasuki babak kedua, petaka kembali menimpa Liverpool setelah striker Jota mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran terhadap Destiny Udogie pada menit ke-69.

Liverpool bermain dengan sembilan pemain lalu mendatangkan tiga pemain sekaligus, Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, dan Wataru Endo menggantikan Joe Gomez, Mohamed Salah, dan Luis Diaz. Liverpool bertahan total untuk menjalankan misi menjaga satu poin melawan 11 pemain.

Strategi tersebut berjalan mulus karena tim asuhan Ange Postecoglou gagal mengubah skor hingga menit ke-90.

Namun, menahan serangan terus menerus dari 11 pemain Spurs, Liverpool kehilangan tenaga dan kalah.

Alhasil, Joel Matip yang tampil solid malah mencetak gol bunuh diri karena salah mengantisipasi umpan silang Pedro Porro di sisi kiri pertahanan tim.

Stadion Tottenham Hotspur bergemuruh merayakan kemenangan tim kesayangannya di menit-menit akhir. Kemenangan 2-1 membuat Spurs mengamankan tiga poin dari tim asal Merseyside tersebut.

Banyak mata tertuju pada laga Tottenham kontra Liverpool: laga dua tim yang belum terkalahkan, hujan kartu, dua kartu merah, satu gol dianulir, hingga gol bunuh diri di menit akhir semuanya tersaji di laga besar ketujuh. minggu kompetisi sepak bola papan atas di negara Ratu Elizabeth.

Namun, yang tampaknya paling menarik perhatian bukanlah kemenangan Spurs. Yang lebih besar dan menjadi berita utama dimana-mana adalah tentang bagaimana ketidakmampuan wasit Simon Hooper dalam memimpin pertandingan yang berakhir dengan tragedi “besar” di Stadion Tottenham Hotspur yang mungkin kedepannya akan menjadi pertandingan paling berkesan karena berpengaruh besar pada klasemen akhir. di Liga Premier.

Wasit botak itu mengambil beberapa keputusan yang dinilai sangat merugikan tim tamu dari semua sisi. Kartu merah Curtis Jones karena melanggar Yves Bissouma adalah yang paling tepat dan tidak bisa diperdebatkan. Namun, setelah itu, wasit berusia 41 tahun itu mengambil keputusan berat sebelah tanpa dasar apa pun.

Usai kartu merah Jones dan Liverpool bermain dengan 10 pemain, tim asuhan Jurgen Klopp mampu mencetak gol melalui Luis Diaz pada menit ke-34.

Sayangnya, gol pemain timnas Kolombia itu dianulir karena dinilai offside, padahal bek terakhir Tottenham, Cristian Romero, masih bertahan di posisi terakhir dengan kaki kiri di belakangnya.

Video Assistant Review (VAR) mengulas kejadian tersebut dan Hooper selaku wasit utama entah kenapa tak mau bertele-tele dengan perdebatan apakah gol Diaz sudah offside atau tidak. Ia lebih memilih meniup peluit untuk melanjutkan pertandingan dan tidak memberikan cukup waktu kepada wasit di ruang VAR untuk menarik garis offside seperti yang biasa dilakukan.

Keputusan yang diambil Simon berakhir dengan sangat fatal. Pada akhirnya, usai laga kontra Liverpool yang pulang dengan tangan kosong dari London Utara, komite wasit profesional Inggris (PGMOL) meminta maaf karena mengakui ada kesalahan dan seharusnya tidak menganulir gol Diaz.

“Gol Luis Diaz dianulir karena offside oleh ofisial pertandingan di lapangan. Ini adalah kesalahan faktual yang jelas dan nyata dan seharusnya mengakibatkan gol tersebut diberikan melalui intervensi VAR. Namun VAR gagal melakukan intervensi, tulis pernyataan PGMOL, Minggu.

Klopp selaku pelatih geleng-geleng kepala atas kesalahan fatal yang dilakukan wasit kelahiran 15 Juli 1982 itu, yang tercatat melakukan kesalahan fatal kedua musim ini, yang pertama terjadi pada laga pertama Manchester United kontra Wolverhampton Wanderers. (Serigala) pada 15 Agustus. .

Saat itu, Wolves yang kalah tipis 0-1 tak mendapat hadiah penalti setelah Andre Onana jelas tertangkap VAR melakukan pelanggaran terhadap Sasa Kalajdzic di menit-menit akhir pertandingan.

Dengan wajah sangat kecewa, pelatih asal Jerman itu pada jumpa pers usai pertandingan melontarkan pertanyaan. Menurutnya, di era sepak bola yang sudah menggunakan VAR, seharusnya sepak bola lebih mudah dinikmati dan menghindari keputusan wasit yang berdasarkan human error.

Klopp sekali lagi sangat kecewa mengapa Simon mengambil keputusan begitu cepat terkait keputusan gol Diaz. Pasalnya, jika gol tersebut dipastikan, menurutnya hal tersebut mampu mengubah jalannya pertandingan karena di saat yang sama The Reds yang terus menerus ditekan oleh The Lilywhites secara mengejutkan mampu mencetak gol dalam waktu yang sama. situasi cepat.

Tak hanya kontroversi gol Diaz, keputusan tidak masuk akal lainnya yang dilakukan Hooper adalah kartu kuning yang ia berikan kepada Mohamed Salah pada menit ke-65 dan kartu kuning pertama yang ia berikan kepada Diogo Jota pada menit ke-67.

Mohamed Salah mendapat kartu kuning karena protes berlebihan. Bintang asal Mesir itu tak terima dengan keputusan Hooper yang meniup peluit karena menilai Salah telah melakukan pelanggaran saat berebut bola dengan Bissouma di area pertahanan Spurs.

Lalu, bagi Jota, kartu kuning keduanya pada menit ke-69 masih bisa diterima. Namun kartu kuning pertamanya menimbulkan banyak pertanyaan karena ia sama sekali tak berniat menghentikan kiprah Destiny Udogie dalam situasi serangan balik tim tuan rumah pada menit ke-67.

Begitu mudahnya Hooper mengeluarkan kartu dari sakunya untuk Liverpool, total dalam pertandingan itu Hooper mengeluarkan enam kartu kuning dan dua kartu merah untuk Liverpool.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *