Thom dan Ragnar, lahir di Belanda mempertahankan lambang Garuda di dadanya

Thom dan Ragnar, lahir di Belanda untuk bela lambang Garuda di dada

Jakarta (ANTARA) – Amsterdam dan Oss, dua kota di Belanda, menjadi saksi lahirnya dua pemain timnas Indonesia saat ini, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.Hidup puluhan tahun di Belanda atau Negeri Kincir Angin, tak membuat ingatan Thom dan Ragnar tentang negara yang juga ada dalam darah mereka, Indonesia, tiba-tiba luntur.

Puncaknya, kedua pesepakbola yang melintasi Eredivisie Belanda itu menyempatkan diri terbang sejauh 15.500 kilometer dari Belanda menuju Indonesia demi memenuhi janji sucinya menjadi warga negara berjuluk Zamrud Khatulistiwa ini.

Seusai menuntaskan laga bersama klubnya di Eredivisie Belanda, Thom bersama SC Heerenveen dan Ragnar di Fortuna Sittard, tanpa menunggu lama, keduanya bergegas menuju bandara menuju Jakarta untuk mengambil sumpah Kewarganegaraan Indonesia (WNI) di pukul Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Senin (18/3) malam.

Tiga hari kemudian, Thom dan Ragnar menjadi penonton saat Indonesia menang 1-0 melawan Vietnam pada laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3).

Dua hari kemudian, ketika dokumen yang dibutuhkan Thom dan Ragnar sudah lengkap, keduanya terbang ke Hanoi, Vietnam untuk pertandingan melawan tim yang sama di My Dinh Stadium, Selasa (26/3).

Sama seperti Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On yang langsung diberikan debut sejak menit pertama oleh pelatih Shin Tae-yong saat mengalahkan Vietnam di SUGBK, Kamis (21/3), hal serupa juga dilakukan pelatih asal Korea Selatan itu. ketika dia memberi mereka kepercayaan diri. tentang Thom dan Ragnar sebagai starter melawan Vietnam di My Dinh Stadium, Selasa (26/3).

Thom dipasangkan bersama Marselino Ferdinan di lini tengah. Gelandang berusia 29 tahun itu menggantikan Ivar Jenner yang terpaksa harus meninggalkan Jakarta karena sakit. Sedangkan Ragnar mengawali pertandingan dengan mengisi posisi sayap kiri yang ditinggalkan Rafael Struick yang kurang fit.

Tampil penuh, Thom memanfaatkan pengalamannya tampil reguler bersama SC Heerenveen dengan sangat baik. Ia langsung menyimak permainan Garuda, dengan assist penting dari sepak pojok yang ia hasilkan untuk gol pertama yang dicetak Jay Idzes pada menit kesembilan.

Layaknya seorang regista seperti Andre Pirlo asal Italia, dengan gaya khasnya yang mengenakan kaus kaki pendek, kehadiran Thom membuat aliran bola Indonesia lancar pada laga tersebut, terutama pada babak pertama dimana Merah Putih berhasil mencetak dua gol.

Seperti Pirlo, gaya bermainnya tenang dan terkesan tidak banyak berlari, namun dari segi positioning, Thom sepertinya selalu tepat sasaran. Sebagai seorang gelandang, dia tidak terlalu lama menguasai bola. Pola permainannya menunjukkan kepintaran bermain si kulit bundar begitu kuat hingga ia tahu kapan harus membawa bola dan kapan harus segera mengopernya ke rekannya yang kosong.

Ia juga beberapa kali terpantau mahir memotong serangan Vietnam dan ketika bola sudah berada di kakinya, tak mudah pemain lawan merebut bola darinya.

Melihat apa yang ditampilkan Thom, Shin Tae-yong usai pertandingan memberikan pujian setinggi langit “Thom menggantikan dia (Ivar Jenner) di lini tengah. Dia melakukan tugasnya dengan baik. Dan saya lebih dari 100 persen puas dengan penampilannya.” Ragnar Oratmangoen dari Indonesia merayakannya. setelah mencetak gol pada laga kualifikasi Piala Dunia FIFA AFC 2026 antara Vietnam dan Indonesia di Stadion Nasional My Dinh Hanoi pada Selasa (26/3/2024). (ANTARA/AFP)

Bagi Ragnar, penyerang berusia 26 tahun itu menghidupkan serangan Indonesia pada laga tersebut setelah tak terlalu tajam dalam kemenangan 1-0 pada Kamis (21/3) lalu. Kemunculannya membuat penyerang kiri Indonesia kerap memberikan alarm berbahaya bagi pertahanan Vietnam.

Tak perlu menunggu lama, Ragnar langsung mencetak gol pertamanya bersama Garuda setelah mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-22. Dari sisi kiri, ia menusuk melewati empat bek Vietnam. Ragnar melihat rekannya di kotak penalti memberikan umpan, namun ia menilai opsi tersebut kurang baik karena tidak ada striker di posisi ideal.

Alhasil, ia memilih melepaskan tembakan dengan kaki kiri yang akhirnya menjebol gawang Filip Nguyen dari sudut sempit.

Dalam strategi Shin Tae-yong, dengan menekannya, Ragnar menjadi palang pintu pertahanan pertama Indonesia. Ia pun tak segan-segan membantu pertahanan dengan beberapa kali melakukan track back untuk meringankan beban Nathan Tjoe-A-On di sisi kiri.

Debut indah Ragnar di Hanoi malam itu berakhir beberapa menit sebelum wasit meniup peluit akhir, saat ia digantikan oleh Ricky Kambuaya di penghujung pertandingan (90+5′).

Saya senang sekali, tentu saja bagaimana tidak senang. Menurut saya, kami sudah melakukan pekerjaan dengan baik, kata Ragnar usai pertandingan, Selasa (26/3).

Tiga menit setelah Ragnar keluar, pemain pengganti Ramadhan Sananta melengkapi kemenangan Indonesia melawan Vietnam di Hanoi dengan skor 3-0, mengulangi kemenangan yang terakhir diraih hampir 20 tahun lalu.
Jay Idzes (kiri) asal Indonesia dan rekan satu timnya melakukan selebrasi usai mencetak gol pada laga kualifikasi Piala Dunia FIFA AFC 2026 antara Vietnam vs Indonesia di Stadion Nasional My Dinh Hanoi, Selasa (26/3/2024). (ANTARA/AFP)

Jay Idzes menjaga konsistensi

Dua pemain baru Indonesia yang lebih dulu menjalani debut, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On, pun mengikuti jejak Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen yang tampil solid saat Timnas Indonesia menang 3-0 melawan Vietnam di laga keempat kualifikasi. untuk Piala Dunia 2026 zona Asia. kedua Grup F di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3).

Jay Idzes, tak ada satu kalimat pun selain memberikan pujian kepada bek milik klub Serie B Italia, Venezia. Menjalani debutnya pada laga pertama melawan Vietnam saat menang 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (21/3), Idzes kembali menunjukkan permainan terbaiknya saat bertemu Vietnam di Stadion My Dinh. .

Sempat ramai diperbincangkan karena aksi tenangnya di menit-menit akhir laga pertama melawan Vietnam, kali ini bek berusia 23 tahun itu kembali menunjukkan aksinya sebagai benteng kokoh dengan mencetak gol pertamanya untuk Merah Putih usai menerima umpan sepak pojok Thom Haye. menendang.

Thom mengarahkan umpannya ke ruang kosong yang telah ‘dibuat’ oleh Justin Hubner dan Nathan yang memblok bek Vietnam tersebut. Idzes yang berlari dari ketertinggalan menuju ruang, datang di saat yang tepat dan melakukan sundulan bebas yang membuat kiper Vietnam Filip Nguyen kehilangan akal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *