Sinner merasa lebih dewasa secara mental untuk memenangkan gelar Miami

“Dia lebih sedikit meleset, dia memilih pukulannya dengan lebih bijak. Dia melakukan servis 10 kali lebih baik. Anda tahu, Jannik selalu melakukan servis dengan baik, tapi sekarang dia melakukan servis dengan sangat, sangat baik,” kata Medvedev.

“Sebenarnya saya bertanya-tanya bagaimana dia bisa melakukannya, karena servisnya tidak semudah itu, pukulannya tidak semudah itu dilakukan, dan sekarang, ya, servisnya merupakan kemajuan besar baginya,” tambah petenis Rusia itu.

Baca juga: Medvedev Akui Lakukan Kesalahan Saat Kalah dari Sinner di Semifinal Miami

Namun sekuat Sinner, Dimitrov telah membuktikan di Miami bahwa dia tidak takut pada siapa pun.

Petenis Bulgaria itu datang ke Miami dengan peringkat 12 dunia namun telah mengalahkan tiga lawannya yang berada di peringkat 10 besar dalam perjalanannya ke final, yaitu Hurkacz, peringkat dua dunia Alcaraz, dan Alexander Zverev di semifinal.

Hasil tersebut membuat petenis berusia 32 tahun itu pekan depan akan kembali masuk 10 besar untuk pertama kalinya sejak November 2018.

Kemenangan Dimitrov di Brisbane tahun ini adalah gelar pertamanya sejak 2017 dan ia mengincar gelar Masters 1000 keduanya, setelah menang di Cincinnati tujuh tahun lalu.

“Saya pikir secara konsisten mengalahkan pemain top, bagi saya, itu adalah kesuksesan yang jauh lebih besar dibandingkan apa pun,” kata Dimitrov.

“Jika Anda melakukan itu, Anda mendapat peringkat. Jika Anda melakukan itu, segalanya akan menjadi lebih baik bagi Anda. Namun untuk melakukan itu, (Anda memerlukan) disiplin, kerja keras, dan semua dedikasi.”

Baca juga: Sinner Kalahkan Medvedev untuk Lolos ke Final Miami Open

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *