Sekilas Tentang Surabaya, Salah Satu Kota Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia

Bola.net – Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung pada 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023 di Indonesia. Salah satu kota yang akan menjadi tuan rumah adalah Surabaya.

Piala Dunia U-17 edisi ke-19 akan digelar di Surabaya, Surakarta, Bandung, dan Jakarta. Surabaya, khususnya Stadion Gelora Bung Tomo akan menjadi markas Timnas Indonesia U-17.

Timnas U-17 Indonesia sendiri tergabung dalam Grup A. Mereka akan bersaing dengan Ekuador, Maroko, dan Panama.

Berikut sekilas tentang Surabaya, kota yang juga dijuluki Kota Pahlawan.

1 dari 5 halaman

Kota Terbesar Kedua di Indonesia

Stadion Gelora Bung Tomo (c) LOC Piala Dunia U-17 2023
Dengan statusnya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km barat laut Denpasar, Bali.

Kota ini terletak di pesisir utara Pulau Jawa bagian timur, menghadap Selat Madura dan Laut Jawa. Surabaya memiliki luas sekitar 335,28 km persegi, dan berpenduduk 2.972.801 jiwa pada tahun 2022.

Kawasan megapolitan Surabaya yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek.

Sejumlah tim olah raga terbesar tanah air juga berasal dari Surabaya, mulai dari Persebaya Surabaya (sepak bola), BIN Samator Surabaya (bola voli), Tim Bersepeda Wismilak (balapan sepeda), dan CLS Knights (basket).

2 dari 5 halaman

Bahasa Khusus Surabaya

Salah Satu Suasana di Ajang Pengalaman Trofi Piala Dunia U-17 2023 di Kota Surabaya (c) PSSI
Surabaya mempunyai dialek khas bahasa Jawa yang dikenal dengan boso Suroboyoan (bahasa Surabaya). Dialek ini dituturkan di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten dan Kota Mojokerto, sebagian Jombang dan Lamongan, serta mempunyai pengaruh yang sangat besar hampir di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.

Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya. Meski demikian, mayoritas warga Surabaya masih memegang teguh adat istiadat Jawa, termasuk penggunaan bahasa Jawa yang halus untuk menghormati orang yang lebih tua atau orang yang baru ditemui.

Selain itu, seluruh warga Surabaya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional dalam acara, kegiatan, dan komunikasi formal.

3 dari 5 halaman

Kesenian Tradisional Surabaya

Suasana Pengalaman Trofi Piala Dunia U-17 2023 di Surabaya (c) PSSI
Masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya mempunyai kesenian tradisional yang beragam. Salah satu yang paling banyak dikenal adalah Ludruk.

Merupakan seni drama tradisional yang dibawakan secara berkelompok yang dipentaskan di atas panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan masyarakat sehari-hari, kisah perjuangan, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *