robert
Berikutnya adalah olahraga panahan. Bertanding di Fuyang Yinfu Sport Center, Hangzhou, tim beregu majemuk putri Indonesia yang diperkuat Ratih Zilizati Fadhly, Syahara Khoreunisa, dan Sri Ranti gagal meraih medali setelah dikalahkan Korea Selatan pada perebutan medali perunggu. Tim Indonesia kalah 229-232 dari tim Korea Selatan yang beranggotakan So Chaewon, Oh Yoohyun, dan Cho Sua.
Beralih ke atletik. Dari Smart New World Qiantang River Green Belt, Hangzhou, dua pelari jarak jauh Indonesia, Agus Prayogo dan Odekta Naibaho, gagal meraih podium setelah Agus hanya finis di urutan ke-13 dari 18 peserta maraton putra, dan Odekta menempati posisi kesepuluh. 17 peserta.
Agus menyelesaikan marathon dengan catatan waktu 2:20:53, 7 menit 50 detik di belakang atlet tuan rumah Jie He yang meraih emas. Namun catatan waktu tersebut memecahkan rekor waktu terbaik Agus.
Hal serupa juga terjadi pada Odekta yang mencatatkan waktu 2:37:51, 11 menit 37 detik di belakang atlet Bahrain, Eunice Chebichii Paul Chumba yang berhasil meraih medali emas, namun kali ini menjadi waktu terbaik Odekta. Dengan segala kemunduran tersebut, pada Asian Games 2022 kali ini tim atletik gagal mempersembahkan satu medali pun untuk kontingen Indonesia.
Baca juga: Klasemen Asian Games 2022: Indonesia Tambah Dua Medali dari Perahu Naga
Baca juga: Emas Speed Relay Putra Asian Games Lepas dari Tangan Indonesia
Baca juga: Indonesia Gagal Raih Medali Gabungan Beregu Putri Asian Games
Baca juga: Indonesia Raih Dua Medali Perak Perahu Naga 500m Asian Games Hangzhou
Cabang-cabang andalan rontok
Terpuruknya kontingen Indonesia di Asian Games 2022 semakin terlihat dari kegagalan sejumlah atlet bulutangkis papan atas Tanah Air yang diharapkan bisa menyumbang emas.
Sebelumnya, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melalui Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Rionny Mainaky menyatakan, cabor ini menargetkan 3 medali emas dari 7 cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni beregu putra dan putri, tunggal putra dan putri, serta tunggal putra dan putri. ganda dan ganda campuran.
Namun, di tengah podium di nomor individu, satu per satu pebulu tangkis papan atas Indonesia tumbang hingga akhirnya, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Asian Games, Indonesia gagal total menempatkan wakilnya di babak semifinal.
Tampil pertama di babak perempat final di Binjiang Gymasium, Hangzhou, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dilibas duo China Taipei Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim langsung, 19-21, 18-21.
“Lawan mengaku bermain lebih baik dan leluasa dibandingkan kami. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan beberapa kali return kami tanggung jawab sehingga menguntungkan lawan,” ujar Rian mengomentari kekalahannya dari peraih medali emas ganda tersebut. di Olimpiade Tokyo 2020.
Berikutnya, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting terpaksa takluk dari wakil China Li Shi Feng dua gim langsung dengan skor 13-21, 17-21. Ginting yang berstatus unggulan pertama menyebut laga melawan Li Shi Feng merupakan laga terberatnya sepanjang pekan di Asian Games Hangzhou 2022. Pasalnya, Li mampu tampil lebih percaya diri dan tenang di hadapan pendukung tuan rumah.
Mengakhiri laga perempat final bulu tangkis, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi tumpuan tunggal dan tersisa Indonesia pun terpaksa menelan pil pahit kekalahan dari wakil Jepang Aya Ohori dengan skor 10-21, 19-21.
Seiring dengan hilangnya cabang bulutangkis yang diimpikan menjadi tambang emas kontingen Indonesia, pupuslah harapan Merah Putih untuk sukses memenuhi target di ajang Asian Games ini. Jangankan memenuhinya, mendekati target pun terasa sangat sulit.
Baca juga: Ginting Derita Kekalahan dari Wakil Tuan Rumah di Perempat Final
Baca juga: Tak Ada Wakil Indonesia di Semifinal Bulu Tangkis Asian Games 2022
Baca juga: Agus dan Odekta Gagal Raih Podium di Asian Games 2022
Redaktur: Dadan Ramdani
HAK CIPTA © ANTARA 2023