Jakarta (ANTARA) – Pebulu tangkis ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto mengatakan gelar runner up Hylo Open yang diraihnya bersama Lisa Ayu Kusumawati menjadi bukti dan pelajaran bagi keduanya menghadapi sisa turnamen tahun ini. Artinya, kalau misalnya kita punya kemauan, kita (pasti) bisa, kata Rehan saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
“Selama kita tidak memikirkan masalah, apapun itu, bisa saja. “Kami juga berusaha ya, kami ingin memberikan yang terbaik, namun masih banyak kekurangannya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Rehan mengatakan, prestasi yang diraih di turnamen BWF Super 300 ini tak lepas dari tangan dingin pelatih baru ganda campuran Indonesia, Herry IP yang selalu memberikan evaluasi terkait performanya dari satu turnamen ke turnamen berikutnya.
“Ko Herry juga selalu memberikan evaluasi, mau menang atau kalah, dia selalu cerita apa kelemahannya. Untuk saat ini,” kata Ko Herry tadi saat pembekalan, “Saya perlu menambah tenaga, karena kadang-kadang ketika itu set ketiga tenaganya mulai berkurang,” kata Rehan.
Disinggung bagaimana adaptasi para pemain ganda campuran di bawah asuhan Pelatih Naga Api, Rehan mengaku senang karena rekam jejak Herry yang banyak membawa ganda putra meraih podium tertinggi di kejuaraan bergengsi dunia, termasuk Olimpiade.
Meski demikian, ia tak memungkiri kehadiran Herry membawa perubahan dalam hal latihan. Salah satu yang menjadi sorotan penting baginya, lanjut Rehan, adalah dari segi kekuatan dan daya tahan.
“Kok Herry lihat ke saya dan bilang tenaganya memang kurang, sepertinya sudah kehabisan tenaga di set ketiga. Makanya Ko Herry terus menekan dengan tenaga,” kata Rehan.
Baca juga: Rehan/Lisa menjadi runner up Hylo Open 2023
Lanjut Rehan, Herry juga memperhatikan detail kecil perkembangan dan kekurangan Rehan/Lisa serta ganda campuran lainnya seperti Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari.