Pertahanan tim yang solid dan disiplin membuat barisan lain percaya diri bermanuver di area pertahanan lawan, termasuk Akram Afif yang bersama Hassan Al-Haydos asal Irak menjadi dua pemain paling produktif mencetak gol selama turnamen ini. Afif empat gol, Al-Haydos lima gol.
Peran Afif sangat berperan bagi Qatar. Menempati sayap kiri penyerangan Qatar, Afif gemar menusuk lawan dengan dribel menawan sehingga terus menjadi ancaman bagi lawan, termasuk Iran nantinya.
Dia membuat Qatar berbahaya di sepertiga akhir lapangan. Manuver pemain ini ditopang pergerakan dua bek sayap Qatar yang rajin membantu serangan, namun segera kembali ke posnya begitu lawan kembali menyerang.
Namun Iran juga memiliki pemain depan yang produktif dalam diri Mehid Taremi. Bersama Mehdi Ghayedi, penyerang Porto itu dipasang sebagai penyerang kedua di belakang penyerang utama Sardar Amoun yang menjadi ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1 yang diunggulkan pelatih Amir Ghalenoei.
Pemain Iran berbahaya lainnya adalah Ramin Razaeian. Bek kanan ini rajin menyuplai bola ke lini depan. Setelah memberikan 14 umpan silang dalam permainan terbuka selama turnamen ini, Razaeian berperan penting dalam cara Iran menciptakan peluang gol.
Iran juga memiliki jenderal lini tengah, Saman Ghoddos, yang menyeimbangkan permainan. Dia adalah konduktor orkestra permainan Iran, baik dalam merencanakan serangan maupun dalam menggalang pertahanan.
Tekad yang kuat untuk menang
Iran sedikit lebih baik dari Qatar. Faktanya, peringkat FIFA kedua tim terpaut 37 peringkat; Iran berada di peringkat ke-21, Qatar ke-58.
Namun pemeringkatan sudah lama menjadi tantangan sejumlah tim selama Piala Asia 2023. Baru-baru ini, Jordan yang berada di peringkat 87 menghapuskan penghalang itu saat menumbangkan Korea Selatan yang berada di peringkat 23 di semifinal lainnya.
Para pemain sendiri tidak memperdulikan semua catatan tersebut. Mereka sangat ingin menang dan mencapai final.
“Kami akan menghadapi tim yang diperkuat oleh pemain-pemain yang bermain di liga-liga papan atas. Itu saja menjadi motivasi kuat bagi kami untuk memberikan 100 persen usaha kami untuk menang dan membahagiakan fans kami,” ujar bek tengah Qatar Tarek Salman di laman resminya. Situs web piala. Asia 2023.
Salman menegaskan, determinasi kuat menjadi penambah tenaga yang membawa Qatar sukses di Piala Asia 2019. “Kami ingin mengulangi kesuksesan itu,” kata Salman.
Namun, bukan hanya Qatar yang bertekad menang, Iran pun demikian. Apalagi, mereka tak bisa melupakan penderitaan tahun 2019 saat dikalahkan Jepang di babak semifinal edisi tahun itu.
“Kami tidak ingin hal itu terjadi lagi. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit tapi kami siap untuk pertandingan ini,” kata gelandang serang Alireza Jahanbakhsh.
Tekad dan komitmen pemain kedua tim memberikan pesan bahwa laga semifinal yang ditunggu pemenangnya oleh Jordan di final 10 Februari nanti akan berjalan sengit dan seru dan mungkin akan berlangsung terbuka sehingga semakin seru. bagi siapa pun untuk menonton.
Hak Cipta © ANTARA 2024