robert
Hangzhou (ANTARA) – Meskipun obor fisik Asian Games ke-19 atau yang dikenal dengan Asiad saat ini sedang dibawa secara estafet di seluruh Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, estafet online “pembawa obor digital” telah diikuti oleh lebih dari 97 juta netizen. per Rabu (13/9).Selain membawa api fisik Asian Games pada Senin (11/9) di Kota Shaoxing, Zhejiang, Dong Sijiao (79) juga mengikuti kirab obor secara online.
Dong memimpin sebuah band rock yang anggotanya rata-rata berusia di atas 70 tahun. Dia dan rekan bandnya mengadaptasi sejumlah lagu untuk merayakan Asian Games mendatang, dengan sukarela mempromosikan estafet obor online.
“Antusiasme dan rasa percaya diri juga dapat disampaikan melalui pawai obor secara online. Saya berharap dapat menularkan semangat tersebut kepada teman-teman di seluruh dunia,” kata Dong.
Pada tanggal 27 November 2022, Panitia Penyelenggara Asian Games Hangzhou ke-19 merilis platform digital untuk acara tersebut, menggunakan teknologi canggih seperti blockchain, big data, dan kecerdasan buatan (AI). Di platform itu, obor bisa dibawa tanpa batasan ruang dan waktu.
Kirab obor digital resmi diluncurkan setelah nyala api Asian Games dinyalakan pada 15 Juni 2023. Di platform digital ini, masyarakat bisa mengoper obor dengan menggoyangkan ponselnya.
Pembawa obor Li Chengjie (kiri) dan Dong Sijiao bentrok saat estafet obor Asian Games ke-19 di Shaoxing, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, pada 11 September 2023. (Xinhua/Sun Fei)
Relai online mencakup jarak yang sangat jauh, karena pembawa obor digital berikutnya yang mengambil alih obor dapat berasal dari mana saja di dunia. Setelah menyerahkan obor secara online, setiap pembawa obor dapat mendownload gambar momen tersebut.
Gao Zhenzhou berasal dari Kota Changzhou di Provinsi Jiangsu. Pria berusia 83 tahun ini berpartisipasi dalam estafet obor tahap pertama dan kedua, mengumpulkan gambar digital dari estafet obor online yang diadakan di lebih dari 40 negara dan wilayah.