Pelatih menyoroti konsistensi performa tunggal putra di Kumamoto Masters

Jonatan sempat tampil menjanjikan sebelum ditundukkan Axelsen

“Sayangnya di poin akhir, Vito sedikit ceroboh dalam pembukaannya. Satu atau dua poin dimulai dari melakukan servis atau menerima servis, pembukaannya sangat menentukan. “Pada poin-poin lama, cara menjaga tempo bola pertama dan kedua sangat penting,” kata Harry.

Lebih lanjut, bagi Chico yang bertemu Axelsen di babak pertama turnamen, Harry menilai performa dan kepercayaan dirinya harus ditingkatkan. Jika keduanya berjalan beriringan, kualitas pertahanannya akan semakin ketat.

“Karena bertemu pemain dengan level tinggi seperti Axelsen, Chico harus punya pertahanan yang bagus. “Jika tidak memiliki pertahanan yang baik, kemungkinan besar cara bermainnya cenderung terburu-buru,” kata Harry.

Setelah Kumamoto, Jonathan, Anthony Ginting, dan Chico akan melanjutkan latihan dan mengevaluasi kekalahan. Selain itu, Harru mengatakan ada juga pelatihan tambahan untuk masing-masing individu.

“Kekurangan mereka sebenarnya tidak terlalu banyak. “Tetapi ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan dan itu sangat penting,” ujarnya.

Setelahnya, ketiganya akan melanjutkan perjalanannya bermain di turnamen BWF Super 750 China Masters yang berlangsung pada 21-26 November.

Baca juga: Skuad Indonesia Siap Hadapi Turnamen China Masters 2023
Baca juga: Gregoria Raih Gelar Pertama BWF Super 500 di Kumamoto Masters
Baca juga: PBSI Evaluasi Performa Ganda Putra di Kumamoto Masters

Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Junaydi Suswanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *