Mentalitas baja trio pahlawan wanita ini meraih perunggu dalam penembakan untuk Indonesia

Mental baja trio srikandi gapai perunggu menembak untuk Indonesia

“Misalnya satu tembakan bernilai delapan, lupakan delapan itu, kita harus menantikan (tembakan berikutnya)… Jadi, ketika satu tembakan, kita mulai lagi dari awal.

“Langkah-langkah ini harus dilakukan dengan benar sampai dia menarik pelatuknya. Jadi satu peluru saja, tidak memikirkan skor totalnya,” kata Alia.

Pada kelas Asian Games sendiri, kemampuan penembak sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun setiap individu yang memegang senapan memiliki kekuatan mental yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada atlet Indonesia untuk berkompetisi tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di tingkat internasional.

Rica dan Indri sendiri sudah membuktikan diri berhasil meraih nomor individu dan beregu di SEA Games Vietnam.

Bahkan di lingkungan pelatnas, kata Alia, tidak ada budaya menyalahkan jika ada salah satu atlet yang mencatatkan hasil buruk.

“Kadang-kadang Indri yang terbaik (jumlahnya), sementara yang dua ini terpuruk. Seperti yang terjadi sekarang, hal-hal seperti itu lumrah dalam pengambilan gambar,” kata Alia.

Baca juga: Pelaku Vidya Rafika incar emas di Asian Games 2022

“Kami sebagai tim harus saling mendukung dan tidak menyalahkan karena mungkin kedepannya mereka akan merasakan hal yang sama.

“Ketika seseorang menyatukan hal-hal positif, maka semuanya akan menjadi positif,” kata Alia.

Peluang Indonesia meraih medali di nomor individu pupus karena Rica Nensi Angin Angin yang menyumbang poin terbanyak bagi tim Merah Putih finis di peringkat kelima dengan 550-8x.

Sedangkan Zukhra Irnazarova (560-10x) menyumbang poin terbanyak untuk Kazakhstan dan meraih medali emas di nomor individu, mengalahkan tiga wakil Korea Urara Jiye Ri (554-10x), Oksim Paek (551-8x) ​​​​dan Myonghyang Park. (550-10x) yang berturut-turut finis di empat besar.

Meski pada akhirnya tak mampu mengejar Korea Utara yang membawa pulang emas dengan skor 1655-28x dan Kazahkstan di peringkat kedua dengan 1642-25 perak, namun tim Indonesia patut berbangga menjadi yang terbaik di antara keduanya. negara-negara Asia Tenggara.

Wartawan: A059
Redaktur: Teguh Handoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *