Menempa generasi muda menjadi juara

…sebenarnya tidak ada yang instan dalam dunia olahraga.

Jakarta (ANTARA) – 10 anak muda konon bisa mengguncang dunia. Ia juga mengatakan bahwa seorang pemuda dapat mengubah dunia. Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, harus mewariskan apinya kepada generasi sekarang, bukan arang dan abunya.Dalam olahraga, masa muda merupakan masa emas bagi seorang atlet untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Sebagian besar atlet adalah generasi muda, dan hanya sedikit atlet yang berusia mendekati 40 tahun yang masih memiliki performa anak muda. Yakni mereka yang sering dijuluki KAMBING: Terhebat Sepanjang Masa.

Keterampilan dalam segala hal, bukan hanya olahraga, adalah tentang pengulangan. Semakin sering dilakukan, semakin lama pengulangannya dilakukan, maka semakin ahli seseorang dalam suatu bidang.

Ibarat jam terbang seorang pilot, berapa banyak pasien yang berhasil dioperasi oleh seorang dokter, begitu pula dengan ketelitian seorang pemain dalam menembak bola dalam olahraga. Semakin terlatih Anda, semakin tepat pula Anda.

Oleh karena itu, latihan yang berulang-ulang merupakan kunci untuk mencapai suatu prestasi. Apapun bidangnya, termasuk olahraga. Jika puncak karir seseorang di dunia kerja atau panggung politik bisa “disulap” hanya dalam waktu satu dua hari, maka tidak ada yang benar-benar instan dalam dunia olahraga.

Sekelompok atlet tidak bisa hanya berkumpul dalam satu hari, berlatih bersama selama tujuh hari, dan kemudian menjadi juara di kompetisi internasional. Tidak. Tidak bisa.

Boleh jadi, karbitan dalam dunia olahraga hanya berlaku pada penggemarnya saja, belum pada kemampuan atletnya.

Hal itulah yang dilakukan PP Perbasi untuk menciptakan skuad Timnas Bola Basket Indonesia yang bermental juara. Mereka adalah generasi muda dan berkomitmen untuk pelatihan jangka panjang.

Perbasi saat ini sedang membangun Tim Bola Basket Remaja Nasional yang dikhususkan semata-mata untuk mengembangkan bakat para pemainnya. Tim Bola Basket Remaja Nasional dibentuk bukan untuk menjadi juara saat ini, namun untuk menjadi juara di masa yang akan datang.

Sebanyak 11 pebasket muda diseleksi Badan Tim Nasional bentukan Perbasi. Para pemain tersebut bukanlah pemain yang tergabung dalam klub profesional yang berlaga di IBL, melainkan merupakan pemain basket muda yang benar-benar matang.

Pasalnya, agar para pebasket tersebut benar-benar bisa terbentuk dan matang seperti yang diharapkan. Indonesia Elite, begitulah sebutan yang diberikan kepada kelompok pebasket muda ini.

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan, proyek pengembangan Tim Basket Remaja Nasional ini akan berlangsung minimal 5 tahun. Pada tahun 2028, para pebasket muda ini akan memasuki masa emas sebagai atlet yang diharapkan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Proyek pembinaan atlet jangka panjang ini bukan kali pertama dilakukan Perbasi. Sebelumnya, Perbasi juga menggalang dana Timnas Basket Putri dalam program jangka panjang selama 1 tahun.

Alhasil, Timnas Bola Basket Putri Indonesia tak terkalahkan di Asia Tenggara pada SEA Games Kamboja 2023 dengan meraih emas. Sedangkan pada nomor 3×3 putri meraih perunggu.

Tak hanya di Asia Tenggara, Timnas Basket Wanita juga berprestasi di Asia melalui kompetisi FIBA ​​Asia Cup Divisi B Wanita yang berhasil keluar sebagai juara. Rekor juara FIBA ​​Asia Cup Divisi B Wanita ini menjadi yang pertama bagi Indonesia dan membawa Indonesia masuk FIBA ​​Asia Divisi A bersama China, Jepang, dan Korea Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *