Membangun timnas putri Indonesia melalui “tangan besi” Satoru Mochizuki.

Membangun timnas putri Indonesia lewat "tangan besi" Satoru Mochizuki

Mochizuki kini juga tercatat sebagai pelatih berlisensi AFC A yang diperolehnya saat mengikuti kursus kepelatihan yang berlangsung di Taiwan pada tahun 2023. Sebelumnya ia memiliki lisensi kepelatihan JFA B (2005) dan JFA A (2014).

Mochizuki yang kini menukangi tim Merah Putih dihadapkan pada potongan teka-teki sepak bola putri Indonesia. Ia harus menyatukan pemain dari kompetisi akar rumput dan pemain yang kini berkarier di luar negeri.

Sejumlah pemain timnas wanita Indonesia kini tengah berkarier di luar negeri, antara lain Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, dan Shafira Ika yang bermain untuk klub divisi empat Jepang, FC Ryukyu Ladies. Lalu, Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Wanita Arab Saudi, Al Hammah.

“Ini tantangan besar bagi saya, tapi saya sangat menantikan untuk melatih timnas putri Indonesia. Saya ingin menguji potensi dan level individu para pemain timnas putri,” kata Mochizuki dalam jumpa pers.

“Saya mempunyai visi jangka panjang. Kedepannya saya akan berusaha membangun tim putri Indonesia yang bertaraf dunia,” imbuhnya.

Baca juga: Pelatih Timnas Wanita Baru Mochizuki Ingin Belajar Bahasa Indonesia

Proyek jangka panjang

PSSI saat ini tengah menyusun cetak biru kompetisi putri sejak dini, sebelum meluncurkan Liga 1 putri. Cetak biru tersebut disusun untuk proyek jangka panjang sepuluh tahun yang ditargetkan membawa Srikandi Indonesia lolos ke Piala Dunia 2035.

“Tadi kami (bersama Satoru Mochizuki) sudah sepakat membuat blue print (sepak bola putri) 10 tahun. Tadi saya bicara lima tahun, tapi pelatih bilang tidak, maunya sepuluh tahun. Ini yang kita sebut, tentu keberlanjutan itu Yang penting, kita punya program ini akan kita laksanakan dengan serius,” kata Erick Thohir.

Saat ini PSSI tengah berupaya menggaet pemain-pemain putri berbakat melalui sejumlah kompetisi akar rumput yang kian menjamur. Nantinya, Mochizuki bersama Direktur Teknik Timnas Indonesia Indra Sjafri akan merekrut talenta-talenta muda sepak bola putri Tanah Air.

Selain itu, PSSI juga menggandeng Asosiasi Sepak Bola Wanita Seluruh Indonesia (ASBWI) untuk membangun ekosistem sepak bola Indonesia melalui kompetisi kelompok umur.

Kehadiran Mochizuki dengan reputasi impresifnya tentu memberikan harapan besar bagi sepak bola wanita Indonesia. Melalui tangan besi pelatih asal Jepang ini, putri Indonesia harus siap bekerja keras, hingga tangan besi itu pun menjadi tangan dingin bagi kemajuan sepak bola putri Indonesia.

Baca juga: PSSI Siapkan Cetak Biru 10 Tahun Sepak Bola Wanita

Baca juga: Menghadapi Tantangan Besar, Mochizuki Tak Sabar Tangani Timnas Putri
Baca juga: PSSI Enggan Pasang Target Timnas Putri di Piala Asia U-17

Redaktur: Dadan Ramdani
Hak Cipta © ANTARA 2024

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *