Kepelatihan dan kompetisi kunci bagi pemain U-17 untuk mencapai Piala Dunia senior

Pembinaan dan kompetisi kunci pemain U-17 tembus Piala Dunia senior

Baca juga: Pengamat Acungkan Jempol Penampilan Bima Sakti di Piala Dunia U-17

Ia juga menceritakan pengalamannya saat meliput turnamen sepak bola berusia 14 tahun di Bali di mana ia melihat pemain-pemain muda Thailand bergabung dengan klub-klub profesional.

“Saat itu saya tanya pemain Thailand bermain di mana. Ternyata mereka sudah bergabung dengan klub profesional sejak usia 12-13 tahun. Sedangkan pemain Indonesia masih bermain di SSB atau di sekolah,” kata Haryo.

Perbedaan tersebut, menurut Haryo, disebabkan oleh perbedaan sistem pembinaan sepak bola di kedua negara. Thailand memiliki kompetisi sepak bola junior reguler dan berkelanjutan. Sedangkan di Indonesia, kompetisi sepak bola junior masih berupa turnamen yang diadakan secara berkala.

“Kompetisi yang rutin dan berkesinambungan akan memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk mengasah kemampuannya secara konsisten. Sedangkan turnamen hanya memberikan kesempatan bermain yang terbatas,” ujarnya.

Baca juga: PSSI Fokus Kembangkan Pemain Muda untuk Piala Dunia 2026

Haryo juga menyarankan agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah bersinergi menciptakan sinkronisasi perkembangan sepak bola sejak dini, salah satunya dengan menggandeng SSB dengan klub-klub profesional.

Menurutnya, saran-saran yang diberikannya bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia hingga menjadi kekuatan sepak bola dunia di masa depan.

“SSB harus berafiliasi dengan klub-klub profesional. Dengan begitu, para pemain muda mendapat kesempatan bermain di kompetisi reguler dan berkelanjutan,” tutupnya sambil memberikan saran.

Baca juga: Ketum PSSI Apresiasi Kerja Keras Pemain Garuda Muda

Reporter: Zaro Ezza Syachniar
Redaktur: Junaydi Suswanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *