“Tentunya cukup berdampak bagi saya, karena sebelum berangkat ke China dan Hong Kong, hasilnya kurang bagus. Dan ini menjadi penambah semangat Asian Games dan menambah rasa percaya diri. Ada tambahan motivasi,” tuturnya. Jonatan.
“Saya nggak ada beban apa-apa kok. Kalau di China pasti punya ceritanya sendiri, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan,” imbuhnya.
Soal lanskap kompetitif dan peluang di Hangzhou, Jonathan mengatakan saat ini sektor tunggal putra banyak diisi pemain muda, padahal pada edisi sebelumnya banyak pemain senior seperti Chen Long (China) dan Kento Momota (Jepang).
“Dari segi kualitas, menurut saya karena ini ajang top, pemainnya pasti bagus. Kalau bicara peluang, semua orang punya peluang, termasuk negara selain Indonesia. Setiap pertandingan memiliki cerita dan momen. “Jadi saya ingin menikmatinya, membuat diri saya menikmatinya, agar tidak merasa terbebani,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia Targetkan Tiga Medali Emas dari Bulu Tangkis Asian Games Hangzhou
Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Junaydi Suswanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023