Jakarta (ANTARA) – Asosiasi selancar dunia ISA mengusulkan agar penjurian kompetisi selancar Olimpiade 2024 dilakukan dari jarak jauh menyusul rencana pembangunan menara yang ditolak warga Tahiti karena dianggap merusak lingkungan.Dalam usulan yang disampaikan ISA kepada penyelenggara Paris 2024 dan pemerintah Tahiti disebutkan tentang penggunaan gambar atau video siaran langsung dari darat, air, dan drone untuk menilai olahraga selancar yang akan berlangsung di Teahupo pada tahun tersebut. Negara kepulauan Prancis di Samudra Pasifik, menurut AFP pada hari Rabu.
Usulan ISA itu disampaikan setelah tongkang yang digunakan untuk memasang menara juri di laut merusak beberapa baris terumbu karang berwarna-warni saat pengujian.
“Menghadapi perubahan keadaan ini, Paris 2024 akan menghubungi pemangku kepentingan utama untuk memahami bagaimana ISA membayangkan mengadakan acara tersebut tanpa akses ke menara juri,” jawab komite Olimpiade Paris.
Mereka menambahkan bahwa ibu selancar dunia telah terlibat penuh dalam diskusi sejak tahun 2021 mengenai perlunya membangun menara baru untuk memastikan penyelenggaraan, penyiaran, dan penjurian yang tepat.
Permasalahan ini memicu aktivis lingkungan untuk menggalang dan membuat petisi online menentang proyek pembangunan menara tersebut dan didukung oleh 227.000 orang.
Sementara itu, ISA mengirimkan proposal penjurian jarak jauh pada 9 Desember, atau satu hari sebelum presiden Polinesia Prancis Moetai Brotherson mengumumkan acara selancar akan digelar di lokasi sesuai rencana.