IADO menyarankan para atlet untuk memahami kafein, kreatin, dan minuman energi

Jakarta (ANTARA) – Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO) mengimbau para atlet Tanah Air yang berlaga di kejuaraan nasional dan internasional untuk memahami kandungan bahan kimia seperti kafein, kreatin, dan minuman berenergi pada makanan atau minuman yang ingin dikonsumsi.Bahan kimia kafein, kreatin, dan minuman energi harus dipahami dengan baik oleh para atlet agar kondisi kesehatannya tetap terjaga saat mengikuti kompetisi, kata Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, kafein merupakan stimulan kimia alami dan termasuk dalam golongan senyawa methylxanthines serta mengandung antioksidan. Saat ini, kata dia, kafein masuk dalam daftar pantauan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), artinya tidak dilarang. Selain itu, creatine tidak dilarang, meskipun creatine dapat memberikan pengaruh kecil terhadap kinerja namun efeknya tidak dijamin.

Baca juga: IADO Berikan Edukasi Anti Doping Bagi Atlet Bulu Tangkis Jelang Olimpiade

Gatot menjelaskan, para atlet juga kerap tergiur dengan minuman energi yang sangat mudah ditemukan di toko atau minimarket ketika ingin mencoba mendapatkan sumber energi dengan cepat.

“Namun, penting untuk diketahui bahwa minuman energi belum tentu merupakan cara yang sehat, atau bahkan aman untuk menghidrasi tubuh,” ujarnya.

Minuman energi, lanjutnya, juga dapat mengandung kafein dalam jumlah besar atau bahan lain yang dapat berbahaya, dan banyak dari produk tersebut mengabaikan undang-undang pelabelan, sehingga sulit untuk mengetahui secara pasti apa yang ada di dalam minuman energi.

Gatot menjelaskan, minuman energi juga ditemukan mengandung kafein hingga enam kali lebih banyak dibandingkan minuman soda. Semakin tinggi dosisnya, semakin besar kemungkinan mengalami kecemasan, menderita insomnia, detak jantung tidak teratur atau berdebar kencang, berkeringat, gugup, atau kejang.