Jika Emersen Pae ingin membawa Pantai Gading memenangkan laga puncak ini, maka ia harus menginstruksikan para pemainnya untuk melumpuhkan Osimhen dan Lookman.
Perhatian ekstra harus diberikan kepada Osimhen, yang meski hanya mencetak satu gol di turnamen ini, namun berperan penting dalam membongkar pertahanan lawan.
Striker berusia 25 tahun yang tengah diincar klub-klub papan atas Eropa, termasuk Manchester United, tak henti-hentinya menekan pemain bertahan lawan, baik untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri maupun untuk membuka ruang bagi rekan satu timnya untuk menjebol gawang lawan.
Fae yang berulang kali mengganti empat bek berbeda dalam tiga pertandingan terakhir karena cedera dan akumulasi kartu, termasuk kapten Serge Aurier, harus menurunkan tim dengan pertahanan terkuatnya untuk menghentikan Osimhen.
Faktor kerumunan tuan rumah
Di sisi lain, trisula Max-Alain Gradel, Sebastien Haller dan Simon Adigra, juga harus menghadapi ketangguhan tiga bek tengah Nigeria, termasuk Calvin Bassey yang juga bermain untuk Fulham.
Mereka juga harus menguji kepiawaian kiper Stanley Nwabali yang menjadi pahlawan Nigeria saat menyelamatkan dua penalti Afrika Selatan dalam adu penalti di semifinal.
Dari gambaran tersebut terlihat pertemuan kedua tim Afrika Barat ini merupakan pertarungan sengit di semua lini, termasuk duel lini tengah, antara duet Franck Kessie dan Jean Michael Seri di lini tengah Pantai Gading, dengan duet Frank Onyeka dan Alex Iwobi menjadi poros menjaga keseimbangan permainan Nigeria.
Siapa pemain yang berhasil mengecoh lawan akan menentukan kemana jalannya pertandingan, dan hasil akhir yang didapat.
Namun jika statistik pertemuan kedua tim sebelumnya menjadi ukuran untuk menghitung seberapa besar peluang kedua tim bisa memenangkan laga ini, maka peluang Nigeria mengangkat trofi sedikit lebih besar dibandingkan Pantai Gading.
Laga final Piala Afrika 2023 sendiri merupakan pertemuan kedelapan kedua tim di turnamen tingkat kontinental ini.
Dari tujuh pertemuan sebelumnya, Nigeria menang tiga kali, termasuk pada laga penyisihan grup Piala Afrika edisi 19 Januari ini, sedangkan Pantai Gading dua kali menang.
Nigeria juga unggul dalam sejarah mereka memasuki final Piala Afrika, yang telah mereka lakukan delapan kali, termasuk edisi tunda ini pada tahun 2023, dan pada tahun 1980, 1994 dan 2013, yang ketiganya mereka menangkan.
Sementara bagi Pantai Gading, puncak pertandingan di Stadion Olimpiade Ebimpe adalah final Piala Afrika yang kelima.
Mereka sudah dua kali sukses menutup laga puncak Piala Afrika dengan medali emas pada tahun 1992 dan 2015.
Salah satu catatan yang mungkin berpihak pada Pantai Gading adalah faktor penonton di negaranya sendiri yang sudah merasa timnya akan menjadi juara Piala Afrika 2023 karena beberapa kali nyaris tersingkir namun berhasil mengatasi segala kesulitan hingga mencapai final. .
Hak Cipta © ANTARA 2024