Bahkan, 13 menit berselang, Echeverri kembali menghukum transisi lambat tim Samba. Lewat skema serangan balik, umpan terobosan Agustin Roberto, “Si Setan Kecil” yang tinggal satu lawan satu dengan Gabriel, dengan mudah menggiring bola melewatinya dan melepaskan tembakan ke gawang yang kosong.
Usai mencetak hat-trick, pemain antagonis berjuluk “Si Setan Kecil” itu ditarik keluar pelatih Diego Placente untuk memberikan waktu istirahat dan menit bermain kepada pemain lainnya.
Meski Echeverri menyebut ketiga golnya didedikasikan untuk keluarganya, namun ketiga gol tersebut seolah mengajarkan para pemain Brasil bagaimana “menari Samba”.
“Hari ini, sebelum pertandingan, keluarga saya mengirimi saya video, ibu dan ayah saya sama-sama menangis, tapi mereka menyuruh saya untuk tetap menikmati pertandingan. Lalu, sekarang saya persembahkan ini (tiga gol) untuk mereka,” kata Claudio Echeverri saat bertemu di zona campuran setelah pertandingan.
Pelatih Brasil U-17 Phelipe Leal menghampiri Echeverri dan mengucapkan selamat atas penampilan yang ditunjukkannya di lapangan.
Namun berbicara soal pertandingan, Leal mengungkapkan bahwa timnya hanya kurang memiliki kemampuan klinis untuk mencetak gol. “Pada pertandingan hari ini, kami sempat membayangkan pertandingan akan berlangsung ketat, (berakhir dengan) skor tipis. Tapi, itulah sepak bola, lawan mampu memanfaatkan peluang yang ada, kebobolan juga terjadi, dan kami sudah untuk mengakui keunggulan Argentina,” kata Phelipe Leal.
Teror Echeverri
Tentu saja suporter Argentina berharap teror Echeverri terus berlanjut saat tim Tango bertemu juara Eropa Jerman di babak semifinal Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11).
Dari segi statistik, pertahanan Jerman tidak terlalu kuat. Tercatat, Tim Panzer hanya mencatatkan dua gol tanpa kebobolan satu gol pun sepanjang turnamen.
Namun pelatih Argentina Diego Placente mengatakan dia belum mengetahui bagaimana lawan potensial mereka di semifinal. “Kami belum melihat bagaimana Jerman bermain, tapi kami akan menganalisis bagaimana permainan mereka selanjutnya,” kata Placente.
Echeverri dan kawan-kawan dipastikan akan berjuang mati-matian membawa Argentina menjadi juara untuk pertama kalinya di turnamen yang berlangsung dua tahun sekali tersebut.
Selain mengemban misi Argentina untuk menjadi juara di kompetisi yang pertama kali digelar di Indonesia ini, pemain akademi River Plate itu juga mengemban misi pribadi untuk menyegel gelar sepatu emas.
Sejauh ini, pemain bertinggi badan 1,71 meter itu tercatat sebagai top skorer Piala Dunia U-17 dengan lima gol. Echeverri harus bersaing dengan rekan setimnya Agustin Roberto yang juga mencetak lima gol. Selain itu, ada pemburu gol Uzbekistan, Amirbek Saidov, yang saat ini sudah mencetak empat gol.
Redaksi : Slamet Hadi Purnomo
HAK CIPTA © ANTARA 2023