DKI Jakarta tampil sebagai juara umum Kejurnas BNI PBSI 2023

DKI Jakarta keluar sebagai juara umum BNI Kejurnas PBSI 2023

Jakarta (ANTARA) – Provinsi DKI Jakarta tampil sebagai juara umum turnamen bulutangkis Perorangan Taruna dan Dewasa PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Kejuaraan Nasional (Kejurnas) BNI PBSI (Universitas Negeri Jakarta) tahun 2023 pada pertandingan final yang digelar di GOR UNJ (Universitas Negeri Jakarta), Jakarta Timur, Sabtu.Dari 10 nomor yang dipertandingkan, yakni Tunggal Dewasa Putra (TDA), Tunggal Dewasa Putra (TDI), Tunggal Kadet Putra (TTA), Tunggal Kadet Putri (TTI), Ganda Dewasa Putra (GDA), Ganda Dewasa Putri (GDI) , Ganda Dewasa. Campuran (GDC), Ganda Kadet Campuran (GTC), Ganda Kadet Putra (GTA), dan Ganda Kadet Putri (GTI), Jakarta menang di enam nomor, sedangkan empat nomor sisanya diamankan Provinsi Jawa Tengah.

Enam nomor yang diraih Jakarta adalah TDA, TDI, TTI, GDI, GTC dan GTA. Di nomor TDA, Muhammad Halim As Sidiq tampil sebagai juara setelah mengalahkan wakil Jatim Jelang Fajar dua gim langsung 21-12 dan 21-14. Dari sektor tunggal putri dewasa, Jakarta menempatkan Fitriani yang keluar sebagai juara setelah memenangi dua gim 21-14 dan 21-9 dari Ni Ketut Winda Suryaningtias yang menjadi wakil Jawa Tengah.

“Saya bersyukur alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan final ini dan menjadi juara. Pada pertandingan sebelumnya lawannya masih muda, namun saya tidak mau gegabah karena dia (Ni Ketut Winda Suryaningtias) adalah bagus juga,” kata Fitriani saat ditemui wartawan usai laga final, Sabtu.
Pasangan bulu tangkis Indonesia Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati (DKI Jakarta) berpose usai meraih gelar Ganda Dewasa Putri (GDI) Kejuaraan PBSI Perorangan Nasional BNI 2023 Taruna dan Dewasa pada laga final yang digelar di GOR UNJ, Jakarta Timur, Sabtu (23 /12 /2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Untuk GDI, pasangan Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati berhasil meraih dua gim 21-19 dan 21-11 dari pasangan Jawa Tengah, Marsheilla Gischa Islami/Puspa Rosalia Damayanti.

“Pada game pertama, saat mengambil bola, kami terlalu terburu-buru. Untuk menjaga permainan, kami lebih bersabar,” kata Anggia Shitta saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

“Kami menang di set kedua, jadi anginnya lebih mudah menyerang,” tambah Putri Larasati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *