Djokovic berpisah dengan pelatih Ivanisevic

Djokovic urung ikuti Miami Open 

Djokovic mengatakan Ivanisevic telah membawa lebih dari sekedar kecerdasan tenisnya ke dalam kemitraan ini, dan itulah yang ia dan pelatih kepalanya saat itu, Marian Vajda, cari.
Petenis Serbia Novak Djokovic mengembalikan bola kepada lawannya asal Italia Jannik Sinner pada laga semifinal tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Jumat (26/1/2024). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/nym.


Baca juga: Djokovic Ingin Jadi Pelatih Usai Gantung Raket

“Saya ingat dengan jelas saat saya mengundang Goran menjadi bagian dari tim saya,” kata Djokovic.

“Itu terjadi pada tahun 2018, dan Marian (Vajda) serta saya ingin berinovasi dan memberikan keajaiban servis kepada duo kami.”

Faktanya, kami tidak hanya membawakan servis, tetapi juga banyak tawa, kegembiraan, peringkat No. 1 akhir tahun, pencapaian yang memecahkan rekor, dan 12 Grand Slam lagi (dan beberapa final) sejak saat itu.

Djokovic memulai tahun ini dengan buruk, kalah dari Jannik Sinner dari Italia di semifinal Australia Terbuka.

Petenis berusia 36 tahun itu kemudian kalah dari rekan senegaranya Sinner, Luca Nardi pada putaran ketiga di Indian Wells, yang mendorongnya mundur dari Miami Open karena alasan penjadwalan.

Baca juga: Djokovic menyebut kekalahan dari Sinner sebagai pertandingan Grand Slam terburuknya
Baca juga: Djokovic Pecahkan Rekor Gelar ATP Finals Ketujuh

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Junaydi Suswanto
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *