Saya dan rekan saya mencoba menjelaskan bahwa minat saya pada ponsel tidak ada hubungannya dengan memotret. Namun, pada akhirnya aku memilih untuk memasukkan ponselku ke dalam saku.
Sembari memantau, saya juga sempat ngobrol sebentar dengan seorang jurnalis asal Jepang. Wajahnya tampak panik menunggu dari atas balkon sambil sesekali menyeruput kopi yang dibawanya. Ia mengaku sangat terpukul karena pengendara yang menjadi korban sama-sama berasal dari Jepang. Sementara itu, belum ada keterangan resmi terkait kecelakaan tersebut.
Jurnalis Jepang yang berada di sebelah saya juga kena cipratan air akibat memegang ponsel sesaat setelah kami berbincang. Padahal, dia hanya menelpon untuk memberikan informasi mengenai kejadian tersebut, tanpa ada niat sedikitpun untuk mengambil video atau gambar.
Sikap petugas saat itu bisa dikatakan sangat serius. Apalagi sebelumnya saya juga melihat Priandhi Satria selaku Direktur MGPA turun tangan langsung memberikan imbauan kepada jurnalis dari bawah balkon.
Sekitar pukul setengah 6 sore waktu setempat, awak media yang terakreditasi menerima email resmi dari pihak penyelenggara. Mereka meminta jurnalis tidak mengunggah video terkait kejadian tersebut dan mempublikasikan berita spekulatif mengenai hal tersebut.