Cabor tinju Provinsi Jawa Timur dihentikan setelah atlet Bondowoso meninggal dunia

Cabor tinju Porprov Jatim dihentikan usai atlet Bondowoso meninggal

Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pertandingan tinju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII dihentikan setelah salah satu petinju asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto dinyatakan meninggal dunia usai bertanding.Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, M Nabil, dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan pertandingan tinju tersebut dihentikan atas permintaan Gubernur Khofifah melalui pesan singkat yang diterimanya.

“Pertandingan tinju yang diadakan di Jombang sudah kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya lagi,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Gubernur Khofifah juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya atlet tersebut, begitu pula pengurus KONI Jatim.

“Pak Gubernur dan seluruh pengurus KONI Jatim menyampaikan belasungkawa. Kami berharap almarhumah diterima di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.

Nabil menjelaskan, sesuai konfirmasi yang diberikan delegasi teknis atau TD pertandingan tinju Provinsi Jawa Timur VIII/2023, seluruh prosedur dan tahapan pertandingan telah dijalankan.

Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan berlangsung, ujarnya.

Kronologis kejadian, kata dia, saat bertanding di babak ketiga, atlet asal Bondowoso itu tiba-tiba pingsan di babak delapan besar melawan Kabupaten Blitar.

Pertandingan berlangsung cukup ketat di babak pertama dan kedua, bahkan dari segi mencetak gol lebih unggul, kata Nabil.

Pada ronde ketiga, saat pingsan, menurut Nabil, tim medis di lapangan langsung melakukan perawatan di tempat dengan memberikan bantuan pernapasan menggunakan tabung oksigen.

Karena kondisinya tidak kunjung membaik, tim medis memutuskan untuk membawa Farhat ke RSUD Jombang, ujarnya.

Selanjutnya, tim dokter RSUD Jombang melakukan CT scan dan menemukan adanya pendarahan di otak petinju tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *