Bola Ganjil: Gunakan 4 Pemain Jadi Kiper, Kiper Dadakan Terakhir Berhasil Selamatkan Penalti

Bola Ganjil: Gunakan 4 Pemain Jadi Kiper, Kiper Dadakan Terakhir Berhasil Selamatkan Penalti


Odd Ball telah menceritakan beberapa cerita unik tentang penjaga gawang. Salah satunya adalah Andreas Kopke. Di satu sisi, ia dianggap sebagai salah satu kiper terbaik Jerman sepanjang masa.

Penampilan solidnya bersama FC Nurnberg, Eintracht Frankfurt, dan Olympique Marseille membuatnya menjadi bagian dari skuad timnas Jerman untuk lima edisi turnamen sepak bola tersebut.

Kopke masih membela Bodo Illgner di Piala Dunia 1990 dan 1994, serta Piala Eropa 1992. Namun, ia menjadi pilihan utama di Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 1998. Dari partisipasinya tersebut, Kopke berhasil meraih gelar juara Piala Eropa 1996 di Inggris.

Di balik gemerlapnya, ternyata ada noda kiprah Kopke di lapangan hijau. Ia tercatat sebagai pemain Jerman yang paling sering terkena degradasi. Enam kali Kopke merasakannya, padahal ia hanya bermain untuk tujuh klub.

Kopke mendapat pengalaman pahit pertamanya bersama klub kampung halaman Holstein Kiel. Bersamanya, Holstein Kiel terdegradasi ke Divisi III pada tahun 1981 saat Kopke masih berusia 20 tahun.

Dia kemudian pindah ke SC Charlottenburg. Di sana Kopke kembali gagal membantu klub bertahan di Divisi II pada tahun 1984. Siklus serupa terulang kembali saat ia pindah ke Hertha Berlin dua tahun kemudian.

Kopke mencari peruntungan baru di Nurnberg. Di sanalah ia membangun reputasi sebagai salah satu kiper terbaik Jerman. Namun tren buruk tersebut belum hilang. Nurnberg diturunkan ke Divisi II pada tahun 1994.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *