“Pada poin 19-18 saya tidak merasakan ada sentuhan apapun, lagipula itu keputusan wasit dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Ginting.
“Saya juga menyampaikan hal ini kepadanya usai pertandingan. Mungkin jika saya berada di posisinya, saya akan memiliki reaksi yang sama. “Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya hari ini,” imbuhnya.
Kemenangan ini juga menjadi kali pertama sejak Ginting menang atas Axelsen di Indonesia Masters 2020. Sejak itu, Ginting setidaknya mengalami 11 kekalahan beruntun melawan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Selain itu, ini juga menjadi kali pertama dalam 15 tahun terakhir tunggal putra Indonesia melaju ke babak semifinal turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
Terakhir kali tunggal putra Indonesia lolos ke babak semifinal turnamen Super 1000 All England Open adalah pada tahun 2009, di mana Taufik Hidayat berhadapan dan kalah dari Lee Chong Wei (Malaysia).
Baca juga: Ginting melaju ke semifinal All England usai mengalahkan Axelsen
Baca juga: Dejan/Gloria mengaku puas meski kembali kalah dari peringkat 1 dunia
Baca juga: Gregoria Menyesal Kekalahan di Perempat Final All England
Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Dadan Ramdani
Hak Cipta © ANTARA 2024