Jakarta (ANTARA) – Piala Dunia U-17 2023 memasuki babak penentuan setelah 16 tim lolos ke babak sistem gugur. Sayangnya tuan rumah Indonesia gagal memasuki fase tersebut.Namun Garuda Muda berhasil membuat Indonesia menjauh dari predikat tim penyemangat. Dua poin yang diraih Garuda Muda dari turnamen ini jauh lebih baik dibandingkan runner up Piala Asia U-17 2023, Korea Selatan, yang tak meraih satu poin pun.
Garuda Muda juga membawa Indonesia lebih baik dari sejumlah tuan rumah turnamen ini sebelumnya yang hanya berperan sebagai penyelenggara turnamen, bukan sebagai peserta turnamen.
Tuan rumah sebelumnya Kanada, Trinidad, Uni Emirat Arab, dan India gagal mencetak satu poin pun saat menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada tahun 1987, 2001, 2013, dan 2017.
Garuda Muda pun menampilkan permainan yang seru untuk disaksikan, seperti hampir semua pertandingan di turnamen edisi 2023 tersebut.
Penampilan remaja 24 negara di empat benua pun tak kalah menarik dengan Piala Dunia U20 yang gagal digelar Indonesia pada edisi terakhirnya, atau bahkan Piala Dunia senior terakhir yang digelar di Qatar, tahun lalu.
Para suporter sepak bola Tanah Air sendiri pun terlihat menikmati suguhan langka yang baru saja mereka terima. Mereka bisa menyaksikan langsung tim-tim besar seperti Brasil, Argentina, Jerman, Inggris, dan Spanyol, di stadion masing-masing di Indonesia. Bukan lagi di laga persahabatan, melainkan di turnamen antarbenua global, meski bukan tim seniornya.
Negara-negara ini sendiri telah memasuki babak 16 besar, sehingga para pecinta sepak bola tanah air bisa lebih lama menikmati atraksi tim-tim tersebut dalam fase yang pastinya semakin seru.
Fase grup sendiri menghadirkan hal menarik. Sejak 10 November hingga 18 November, berdasarkan catatan FIFA, ada 126 gol yang dicetak di turnamen ini.
Inggris menjadi tim yang memiliki rata-rata gol per pertandingan tertinggi dengan rata-rata 3,74 gol, sedangkan Brasil menjadi tim yang paling banyak menciptakan peluang, dengan rata-rata 34,89 peluang per pertandingan.
Piala Dunia U-17 edisi Indonesia sejauh ini juga menghasilkan 1.137 peluang gol, 393 diantaranya tepat sasaran.
Dalam hal menciptakan peluang tepat sasaran, Mali adalah jagoannya. Wakil Afrika itu rata-rata menciptakan 11,65 peluang tepat sasaran. Di sisi lain, kalau soal kiper, Prancis jadi primadonanya. Tim muda Prancis tidak pernah kebobolan satu gol pun dalam tiga pertandingan penyisihan grup.
Lebih dari sekedar menarik
Di babak 16 besar, Prancis ditantang juara Piala Afrika U-17 tahun ini, Senegal, yang kalah 0-2 dari Jepang, juara Asia U-17, di laga pamungkas Grup D. Kedua tim akan bertanding di Stadion Internasional Jakarta, pada 22 November.
Senegal bisa saja kesulitan menembus kuartet pertahanan Yvann Titi, Joachim Sanda, Bastien Meupiyou, dan Aymen Sadi yang sejauh ini membuat gawang Prancis sulit disentuh lawan.
Fakta tak pernah kebobolan Prancis di fase grup akan memaksa lini serang Senegal bekerja keras menciptakan peluang dan mencetak gol.
Masalahnya, Prancis juga tajam di depan gawang lawan. Senegal yang kebobolan empat gol selama fase grup harus ekstra waspada dengan ketajaman lini serang Prancis yang sudah mencetak tujuh gol.
Di hari dan stadion yang sama, Inggris ditantang oleh Uzbekistan. Uzbekistan membuat kejutan di laga terakhir penyisihan grup dengan mencetak dua gol ke gawang Spanyol untuk memaksakan hasil imbang 2-2.
Namun kali ini Uzbekistan harus mewaspadai manuver berbahaya para pemain depan Inggris yang kerap memaksa lawannya melakukan pelanggaran di kotak terlarang, terutama Joel Ndala di sayap kiri penyerangan Inggris.
Uzbekistan bisa saja menciptakan kejutan lain, tapi Inggris sepertinya masih terlalu kuat untuk Uzbekistan.
Rangkaian pertandingan 16 besar akan dimulai hari ini, Senin, 20 November 2023, di Stadion Manahan, Solo.
Dua tim Amerika Selatan yang berstatus juara dan runner up Piala Amerika Selatan (Conmebol) U-17 2023, yakni Brasil dan Ekuador harus saling berhadapan lebih awal. Pada turnamen U-17 Amerika Selatan tahun ini, kedua tim dua kali bermain imbang 2-2.
Brasil yang menjadi tim paling banyak menciptakan peluang pada Piala Dunia U-17 kali ini dipastikan akan langsung menyerang Ekuador. Namun Ekuador bukanlah tim yang mengandalkan serangan balik sehingga akan menggunakan formasi ofensif yang sama seperti Brasil.
Faktor inilah yang menjadi salah satu alasan pertandingan ini menjadi salah satu pertandingan yang wajib disaksikan. Pertemuan dua tim yang berorientasi pada serangan dan mengagumi sepak bola indah ini tentu menjadi tontonan yang lebih dari sekedar menarik.
Berikutnya Spanyol dan Jepang akan bertanding di venue yang sama.
Secara teknis Spanyol lebih baik, namun performa pantang menyerah Jepang bisa jadi mimpi buruk bagi kesempurnaan teknis tim muda Spanyol yang juga merupakan tim paling menguasai lalu lintas bola.