“Tanpa Mark, saya mungkin tidak bisa berada di sini, jadi suatu kehormatan bagi saya untuk terlibat dalam Day of Reckoning. Ini juga merupakan perjalanan terjauh saya di dunia tinju,” kata Armin.
Melihat peristiwa sebesar Hari Pembalasan pun membuat Armin sedih. Belum jelasnya arah perkembangan tinju di Indonesia membuat mata promotor internasional tak lagi melirik Tanah Air untuk menggelar ajang tinju dunia.
“Menurut saya, saat ini tidak ada yang bisa dibanggakan. Kualitas petinju kita menurun, malah dengan pertandingannya,” kata Armin.
Menurut Armin, saat ini banyak ajang tinju yang berkedok ingin memajukan dunia tinju Indonesia yang hanya bertujuan untuk promosi. Hasilnya terlihat jelas, kontroversi dijual hingga viral.
Saya mendatangkan Mark de Mori dua kali bertanding di Indonesia demi menjaga pamor tinju berbalut hiburan. Alhasil, Mark dilirik untuk bertanding di ajang tersebut. panggung dunia,” tambah pemilik Armin Tan Promosi.
Wartawan : Fajar Satriyo
Redaktur: Dadan Ramdani
Hak Cipta © ANTARA 2023