Jakarta (ANTARA) – Pelatih lokal Bayer Leverkusen atau Jumat pagi WIB.Qarabag yang bermain sebagai tuan rumah bermain efektif di babak pertama. Meski hanya menguasai 39 persen penguasaan bola, Qarabag melepaskan sembilan tembakan, empat di antaranya tepat sasaran, termasuk dua gol Yassine Benzia (26′) dan Juninho Vieira (45+2′).
Sebaliknya, Leverkusen yang menguasai babak pertama hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran dari total dua tembakan.
Di awal babak kedua, Alonso memasukkan tiga pemain yakni Jeremie Frimpong (46′), Granit Xhaka (58′), dan Florian Wirtz (58′) menggantikan Nathan Tella, Exequiel Palacios, dan Adam Hlozek.
Alhasil, serangan Die Werkself semakin berbahaya dan dua gol yang dicetak Wirtz (70′) dan Patrik Schick di penghujung pertandingan (90+2′) menyelamatkan Leverkusen dari kekalahan sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan di semua kompetisi menjadi 35 pertandingan.
Baca juga: Masih Belum Terkalahkan, Leverkusen Bermain Imbang 2-2 dengan Qarabag di Kandangnya
“Babak pertama bukanlah momen yang mudah. Itu bukan pertandingan Bundesliga, tapi pertandingan knockout. Kami harus pintar agar tidak kebobolan 3-0 atau 4-0,” ujar Alonso dikutip dari resmi klub. media sosial, Jumat.
“Kami sedikit berubah, namun juga meningkatkan langkah kami, menunjukkan kebanggaan dan keberanian. “Kami keluar dari momen buruk dan menunjukkan bahwa kami bisa berbuat lebih baik,” tambahnya.
“Qarabag bermain bagus di babak pertama, kami kesulitan menyerang dan bertahan. Kami bermain lebih baik di babak kedua, dengan lebih banyak kontrol dan stabilitas. “Hasilnya oke buat kami,” lanjutnya.