Jakarta (ANTARA) – Pengurus Besar Perairan Indonesia (PB AI) menggelar musyawarah nasional khusus (munasus) membahas perubahan nama di Hotel Fairmount, Jakarta, Jumat malam.Ketua PB Akuatik Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, perubahan tersebut berdasarkan teknis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengharuskan penggunaan tiga kata.
“Ini lebih merupakan arahan teknis di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengharuskan penggunaan tiga kata. Jadi kalau Akuatik Indonesia ada dua kata, nanti akan diusulkan secara musyawarah untuk menjadi Federasi Akuatik Indonesia tapi nilai jualnya. akan tetap menjadi Akuatik Indonesia,” kata Anindya Bakrie.
Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno menilai pergantian nama renang menjadi olahraga air merupakan perubahan yang akomodatif karena mewakili sejumlah cabang olahraga akuatik, antara lain renang, renang artistik hingga polo.
Artinya kalau renang itu terdiri dari beberapa disiplin ilmu mulai dari renang, renang artistik, sampai polo, mana sinkronisasinya. Lalu kalau namanya diubah menjadi akuatik, saya kira ini akan akomodatif untuk semua disiplin ilmu bagi yang di bidang akuatik. Saya sendiri,” kata Suwarno.
Selain menggelar musyawarah nasional, Aquatics Indonesia menggelar rapat kerja nasional (rakernas) bertema “Sukses PON/XXI 2024 Menuju Prestasi Dunia” yang diagendakan untuk mengevaluasi program sepanjang tahun 2023 dan menyusun rencana ke depan.