Jakarta (ANTARA) – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah menyatakan reformasi tata kelola sepak bola nasional harus memperhatikan prinsip hak asasi manusia untuk mengantisipasi kejadian seperti tragedi Kanjuruhan.Reformasi tata kelola sepak bola Indonesia ini harus dibongkar dan harus memperhatikan hak asasi manusia, ujarnya, dalam acara Refleksi Satu Tahun Kanjuruhan, di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, reformasi sepak bola tidak hanya mengedepankan aspek bisnis saja, namun juga harus mencakup prinsip hak asasi manusia, seperti kelompok rentan, perempuan, anak, dan disabilitas.
Anis menilai selama ini aspek HAM hampir dilupakan dalam sepak bola bahkan dianggap tidak penting hingga tragedi Kanjuruhan terjadi.
Padahal, kata dia, prinsip HAM bisa menjadi benteng untuk mencegah terjadinya situasi terkendali, baik di dalam maupun di luar arena kompetisi.
Baca juga: Duka yang tak kunjung hilang, satu tahun setelah Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Satu Tahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Ombudsman Soroti Prosedur Perizinan
Komnas HAM memandang peringatan peristiwa memilukan di Kanjuruhan sebagai penanda penting perbaikan. peradaban sepakbola di Indonesia.