Site icon Angkara

Xavi Mundur, Joan Laporta Tanggapi Potensi Kembalinya Pep Guardiola ke Barcelona

Presiden Barcelona Joan Laporta Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap Wasit


Liputan6.com, Jakarta Klub raksasa LaLiga Barcelona terpaksa berburu pelatih baru di akhir musim. Hal ini menyusul pengumuman pengunduran diri Xavi Hernandez dari kursi kepelatihan Blaugrana baru-baru ini.

Seperti diketahui, juru taktik berusia 44 tahun itu sebenarnya baru ditunjuk menjadi manajer tim raksasa Catalan itu pada November 2021. Ia didaulat menjadi suksesor Ronaldo Koeman dan sudah mengantarkan Barca memenangi total 76 pertandingan sejak kedatangannya di Camp Nou.

Xavi pun berperan penting dalam membantu Blaugrana meraih gelar juara LaLiga 2022/2023. Atas racikannya tersebut, Barca mampu finis di puncak klasemen akhir dengan selisih 10 poin dari rival sengitnya, Real Madrid.

Sayangnya, Barcelona tak mampu berbuat banyak di Liga Champions musim lalu. Pasukan Xavi hanya finis di peringkat ke-3 Grup C, tertinggal dari Bayern Munich dan Inter Milan di fase penyisihan.

Performa Barca pun mulai menurun memasuki kampanye 2023/2024. Robert Lewandowski dan kawan-kawan hanya mampu menempati posisi ke-4 tabel Liga Spanyol dan terpaut 10 poin dari Real Madrid yang berstatus penguasa sementara.

Rentetan situasi kurang menguntungkan tersebut rupanya membuat Xavi Hernandez melakukan manuver mengejutkan di penghujung musim. Mantan legenda Barcelona itu memilih hengkang dari raksasa Catalan usai mendampingi timnya menuntaskan kompetisi.

“Keputusan mengenai pengunduran diri saya sudah diambil sejak lama, kerja kami tidak begitu diapresiasi. Itu sebabnya saya memutuskan di awal musim untuk hengkang (dari Barcelona),” ujar Xavi terkait pengunduran dirinya.

Berita video Scroll Up episode kali ini tentang perkataan mantan pelatih Barcelona, ​​Pep Guardiola, yang mengatakan bahwa Barcelona adalah klub yang angker bagi setiap pelatih.

Exit mobile version