Site icon Angkara

Terzic menyebut Dortmund terlalu pasif saat ditahan imbang Wolfsburg

Terzic nilai Dortmund terlalu pasif ketika ditahan imbang Wolfsburg

Jakarta (ANTARA) – Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic menilai timnya terlalu pasif saat ditahan imbang Wolfsburg 1-1 pada laga pekan ke-22 Liga Jerman di Stadion Volkswagen Arena, Wolfsburg, Sabtu.

Dikutip dari laman resmi klub, Minggu, Terzic menjelaskan bahwa timnya sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan baik dan mencetak gol indah.

“Kami tidak senang dengan performa atau hasilnya. Saya pikir kami memainkan pertandingan dengan cukup baik dan mencetak gol bagus,” kata Terzic.

“Kami tidak berhasil mempertahankan ritme ini. Wolfsburg menciptakan beberapa peluang bagus menjelang akhir babak pertama,” lanjutnya.

Pelatih asal Jerman itu menambahkan, pertandingan berlangsung terbuka di babak kedua dan Die Borussen mendapat peluang hingga akhir pertandingan.

Secara keseluruhan, dia menilai, Dortmund bermain lebih baik, namun Wolfsburg lebih punya peluang mencetak gol karena permainan mereka kurang militan.

“Secara keseluruhan kami bermain lebih baik, tapi Wolfsburg punya peluang lebih baik untuk mencetak gol. Kami terlalu pasif di banyak fase permainan,” pungkas Terzic.Baca juga: Dortmund tertahan di posisi keempat usai bermain imbang tanpa gol vs Heidenheim

Sementara itu, pemain Borussia Dortmund Nico Schlotterback menjelaskan timnya ingin menang namun tidak memiliki peluang terbuka untuk mencetak gol kedua.

Menurutnya, Dortmund kerap melakukan kesalahan saat menguasai bola dan hal tersebut mengganggu ritme permainan yang mereka mainkan.

“Kami kebobolan dua gol dalam enam pertandingan dan mendapat 14 poin. Kami sangat solid dalam bertahan, itu penting bagi saya sebagai bek. Kami perlu melakukan beberapa hal dengan lebih baik di Eindhoven dan kemudian melawan Hoffenheim,” tegasnya.

Akibat hasil tersebut, Borussia Dortmund masih tertahan di peringkat keempat klasemen Liga Jerman dengan 41 poin dari 22 pertandingan.

Wartawan : Aldi Sultan
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version