Site icon Angkara

Statistik MotoGP Qatar di Lusail

Statistik MotoGP Qatar di Lusail

Jakarta (ANTARA) – Usai balapan penuh kejutan di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu, putaran ke-19 MotoGP siap bergulir ke Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, pada 17-19 November.Sirkuit Internasional Lusail yang ikonik terletak di pinggiran Doha, ibu kota negara Qatar. Dibangun dalam waktu kurang dari setahun, sirkuit ini menelan biaya 58 juta dollar AS untuk ajang balap perdananya, Marlboro Qatar Grand Prix pada 2 Oktober 2004.

Sirkuit Lusail memiliki panjang 5,4 kilometer, dikelilingi rumput buatan yang dirancang untuk mencegah pasir dari gurun di sekitarnya berhembus ke sirkuit.

Jalur lurus utama memiliki panjang lebih dari 1 kilometer dan berisi perpaduan seimbang antara tikungan kecepatan sedang dan tinggi, termasuk beberapa jalur kiri cepat yang telah terbukti sangat populer di kalangan pembalap.

Pada tahun 2008, Qatar merayakan Grand Prix malam hari pertama dalam sejarah, menyusul pembangunan penerangan luar ruangan permanen.
​​​​​​

Peralihan ke balapan malam dinyatakan sukses dan tren tersebut terus berlanjut, dengan event Qatar kini ditetapkan sebagai salah satu yang paling spektakuler di kalender MotoGP.

Baca juga: Sirkuit Lusail direnovasi, MotoGP 2023 bakal ada seri pembuka musim baru

Sirkuit Lusail

Panjang lintasan: 5,4 km
Jarak balapan: 118,36 km (22 lap)
Pemenang GP Qatar 2022: Enea Bastianini (Ducati)
Posisi terdepan 2022: Jorge Martin (Ducati)

Di sisi lain, MotoGP Qatar juga menjadi salah satu dari tiga balapan terakhir musim ini, sebelum akhir musim ditentukan di MotoGP Valencia, satu pekan setelahnya.

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) masih menduduki puncak klasemen dengan total 412 poin, sedangkan pesaing terberatnya musim ini, Martin (Prima Pramac) hanya tertinggal 14 poin dari Bagnaia.

Bagnaia berpotensi memperbesar keunggulannya jika berhasil meraih kemenangan atau naik podium pada Sprint dan balapan utama di Lusail, akhir pekan depan.

Sementara itu, Martin yang nyaris memuncaki klasemen musim ini juga berpeluang besar menghalangi Bagnaia mempertahankan gelar juara dunia.

Tak hanya itu, rekan setim Bagnaia, Bastianini yang baru kembali menampilkan performa terbaiknya dengan menjuarai MotoGP Malaysia akhir pekan lalu, juga bisa memberikan kejutan dan drama lain sehingga perebutan poin antara pembalap pabrikan dan satelit Ducati semakin panas dan ketat. . .

Baca juga: Bastianini: Kemenangan di Malaysia Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Teguh Handoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version