Jakarta (ANTARA) – Marthquin Gustavo, salah satu pemain yang mengikuti seleksi gelombang pertama timnas U-16 Indonesia, mengatakan memasuki hari kedua, Selasa di Lapangan B, Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, seleksinya sangat ketat.Ia mengatakan ketatnya persaingan untuk saling menunjukkan kehebatan masing-masing individu pemain sangat terlihat saat ini. Bahkan beberapa rekan anggota seleksinya tak segan-segan saling tersandung dan terjatuh, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.
“Persaingan di sini sangat ketat, saya sendiri beberapa kali bersentuhan dengan pemain lain di lapangan, tapi itu tidak masalah, karena di sini kami tetap saling menghormati dan sportif. Saya akan terus berjuang dan berharap bisa terus eksis. di tim ini,” kata Gustavo, seperti dilansir PSSI, Selasa.
Seleksi timnas U-16 gelombang pertama akan berakhir pada Rabu (21/2). Seluruh pemain gelombang ini akan dipulangkan terlebih dahulu untuk memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk merasakan seleksi pada gelombang kedua tahap pertama ini.
Baca juga: Indra Sjafri menunjuk Nova Arianto untuk melatih Timnas U-16 Indonesia
Rangkaian seleksi ini merupakan bagian dari persiapan tim menuju Kualifikasi Piala AFF U-16 dan Piala Asia U-17.
“Pertama kita lakukan seleksi hari ini dan kemarin, sebagai tahap pertama, tahap ini kita lakukan tiga gelombang dan masing-masing gelombang ada 32 pemain,” kata pelatih Nova Arianto.
“Jadi totalnya di tahap pertama ini ada 100 orang, jadi narasumbernya dari Topskor League, Soeratin Cup dan EPA (Elite Pro Academy),” imbuhnya.
“Ini belum termasuk pemain yang timnya lolos ke delapan besar EPA, karena bermain di waktu yang sama. “Pada babak semifinal dan final saya minta mereka fokus dulu pada kompetisi EPA, setelah itu baru kita uji pada seleksi tahap kedua,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nova kemudian menjelaskan alasannya meminta para pemain terpilih untuk mengenakan kaus kaki dengan warna berbeda.
Hal itu dikatakannya karena terinspirasi dari gaya latihan khas pelatih timnas senior Shin Tae-yong yang bertujuan untuk membedakan kaki kuat dan lemah pemain.
“Iya pasti karena aku sudah lama bersama Shin Tae-yong, jadi terinspirasi banget,” kata Nova.
“Jadi kenapa kaos kaki dibeda-bedakan? Jadi saya bisa tahu, sebenarnya kaos kaki itu digunakan untuk menandakan kaki yang dominan kanan atau kiri. Jadi saya bisa yakin,” tutupnya.
Baca juga: Nova Arianto Gunakan Sejumlah Gaya Kepelatihan Shin Tae-yong
Baca juga: PFA bangga empat pemainnya ikut seleksi timnas U-16 Indonesia
Wartawan : Zaro Ezza Syachniar
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © ANTARA 2024