Site icon Angkara

Sabalenka mengaku berada di bawah tekanan untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka

Sabalenka menantang Coco Gauff di final AS Terbuka 2023

Jakarta (ANTARA) – Aryna Sabalenka mengaku merasakan tekanan setelah melakukan terobosan pada 2023 dengan merebut gelar Grand Slam perdananya di Australia Terbuka, namun pola pikir baru membantunya menghadapinya.Pemain berusia 25 tahun itu juga menjadi runner-up di AS Terbuka dan mencapai semifinal Wimbledon dan Roland Garros dalam perjalanannya menjadi petenis nomor satu dunia.

Saat ini ia menduduki peringkat kedua dunia di belakang Iga Swiatek. Sabalenka adalah unggulan teratas pada pembukaan musim Brisbane International, yang dimulai Minggu.

Dia mengatakan dia telah bekerja keras selama pra-musim dalam upaya untuk menjadi pemain tenis putri yang memenangkan Australia Terbuka berturut-turut setelah rekan senegaranya Victoria Azarenka pada tahun 2012 dan 2013.

Namun, ia mengaku merasakan tekanan tambahan sebagai juara bertahan di Melbourne Park.

Tahun lalu saya melakukan pekerjaan luar biasa, itu tidak mudah untuk dilakukan, kata Sabalenka, dikutip AFP, Minggu.

“Musim ini tidak akan mudah. ​​Hanya memikirkan hal seperti ini, untuk benar-benar mempertahankan gelar, sebenarnya tidak mudah.”

“Saya berusaha untuk tidak memberi tekanan pada diri saya sendiri. Saya hanya berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin — itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi dengan Grand Slam,” kata petenis Belarusia itu.

Sabalenka berhasil menjadikan tahun 2023 sebagai tahun yang luar biasa karena perubahan sikap yang dilakukannya.

“Saya menerima kenyataan bahwa saya bisa kalah, bahwa siapa pun bisa keluar dan mengalahkan saya jika saya tidak menampilkan permainan terbaik saya,” kata Sabalenka.

“Menerima fakta ini membuat Anda lebih percaya diri – Anda lebih tenang di lapangan pada momen-momen krusial.”

“Hal terburuknya, apa yang terjadi? Saya akan kehilangan Grand Slam, kehilangan beberapa poin, dan peringkat saya turun sedikit.”

Tapi masih banyak turnamen yang akan datang. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tampil di Grand Slam atau turnamen lain, kata Sabalenka.

Itu sebabnya saya menyukai pola pikir saya, Anda bisa mengalahkan saya, tapi saya akan mempersiapkan setiap pertandingan dan memiliki peluang besar untuk memenangkan pertandingan demi pertandingan, mungkin untuk mengangkat trofi.

Sabalenka mendapat bye pada putaran pertama di Brisbane dan akan melawan pemain Italia Lucia Bronzetti atau pemain Amerika Ashlyn Krueger pada putaran kedua.

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version