Site icon Angkara

Sabalenka bertekad menaklukkan lapangan tanah liat Stuttgart

Sabalenka kendalikan emosi saat kalahkan Badosa di Miami Open

Jakarta (ANTARA) – Aryna Sabalenka berharap tahun ini bisa menaklukkan lapangan tanah liat di Stuttgart Open setelah petenis peringkat dua dunia itu menjadi runner up dalam tiga penampilan terakhirnya.Sabalenka kalah dari mantan peringkat satu dunia Ashleigh Barty pada 2021 dan peringkat satu dunia Iga Swiatek pada 2022 dan 2023.

Pada kesempatan keempatnya ini, Sabalenka kembali ke Stuttgart sebagai juara Grand Slam dua kali setelah berhasil mempertahankan gelarnya tanpa kehilangan satu set pun di Australia Terbuka.

Meskipun tanah liat, secara historis, merupakan permukaan terlemahnya, Sabalenka mencatatkan musim tanah liat terbaik dalam karirnya musim lalu. Dia memenangkan turnamen tanah liat kedua dalam karirnya di Madrid dengan mengalahkan Swiatek dalam final tiga set, dan hanya berjarak satu langkah lagi untuk mendapatkan tempat di final Roland Garros pertamanya.

“Penting bagi setiap pemain untuk mengetahui bahwa mereka bisa bermain di setiap permukaan dan tidak merasakan perasaan aneh ketika mereka memasuki permukaan tertentu dengan berpikir seperti, Ya Tuhan, itu bukan tempat saya, saya tidak akan melakukan itu,” Sabalenka ucapnya dalam konferensi pers Stuttgart Open, seperti ditayangkan di laman resmi WTA, Selasa.

“Sangat penting bagi saya untuk meraih kesuksesan ini, untuk memiliki keyakinan ini.”

Baca juga: Sabalenka tersingkir dari Miami Open

Sabalenka mengaku kekalahan dari Karolina Muchova di Paris masih menyebalkan.

Ingin mencapai final mayor kedua berturut-turut, Sabalenka memimpin 5-2 pada set ketiga dan mempertahankan satu match point sebelum kalah 7-6(5), 6-7(5), 7-5.

“Mungkin masih sakit,” kata Sabalenka.

“Tetapi tidak apa-apa. Saya selalu berkata, Kami tidak kalah, kami sedang belajar.”

“Saya rasa pengalaman itu sangat penting bagi saya untuk belajar banyak hal. Semoga tahun ini saya bisa sedikit lebih baik lagi,” ujar petenis berusia 25 tahun itu.

Setelah memenangkan 11 dari 12 pertandingan pertamanya musim ini, Sabalenka berharap bisa kembali ke jalurnya di lapangan tanah liat. Dia telah memenangkan tiga pertandingan sejak Melbourne, dengan hasil terbaiknya terjadi di Indian Wells di babak 16 besar.

Persiapan dimulai segera setelah Miami Open. Setelah saya menyelesaikan turnamen, saya mendapat libur beberapa hari dan saya mulai mempersiapkan tanah liat sesegera mungkin,” kata Sabalenka.

“Saya pikir Stuttgart adalah tempat yang baik untuk memulai musim tanah liat. Anda perlahan-lahan memasukinya, seperti, ‘atmosfer tanah liat’… Saya suka bermain di banyak turnamen sebelum Grand Slam, jadi saya pikir ini adalah awal yang baik .”

Sabalenka akan menghadapi sahabat baiknya Paula Badosa yang melaju ke babak kedua dengan kemenangan 6-3, 6-4 atas Diana Shnaider pada Senin (15/4).

Baca juga: Unggulan Kedua Sabalenka Tersingkir dari Indian Wells

Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version