Site icon Angkara

Roundup – Menunggu terciptanya sejarah baru dari Hangzhou

Roundup - Menanti terciptanya sejarah baru dari Hangzhou

Asian Games Hangzhou 2022 menjadi kesempatan bagi para atlet nasional untuk menunjukkan jati diri dan kehormatannya di kancah olahraga kawasan Asia.

Jakarta (ANTARA) – Lima tahun lalu saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18, sejarah baru terukir sepanjang keikutsertaan negara ini di pentas olahraga multicabang olahraga tingkat benua Asia.Saat itu di tahun 2018, Indonesia tidak hanya sukses sebagai penyelenggara, namun juga untuk pertama kalinya mampu mencapai empat besar dengan mengoleksi 98 medali, yakni 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Hasil tersebut merupakan pencapaian tertinggi kontingen Merah Putih selama mengikuti Asian Games.

Hari ini, Sabtu 23 September 2023, acara serupa kembali digelar di Hangzhou, China. Upacara pembukaan di Hangzhou Olympic Sports Center penuh dengan kemeriahan teknologi digital yang berpadu dengan warna budaya lokal. Harmoni dan promosi budaya tentu saja mendominasi karena Asian Games tidak hanya soal kompetisi dan olahraga, tapi juga pertukaran budaya.

Negeri Tirai Bambu ini bertekad untuk menciptakan sebuah event yang memukau masyarakat dunia hingga tak bisa dilupakan sebagai Asian Games terpenting… (untuk semuanya).

Misalnya, perpaduan dunia maya dan dunia nyata menjadikan estafet obor Asian Games Hangzhou menjadi yang terbesar yang pernah ada. Menampilkan lebih dari 2.000 pembawa obor, termasuk 30 orang yang dipilih secara online, acara ini melibatkan hampir 100 juta peserta di platform digital dan berpuncak pada “pencahayaan” virtual api selama upacara pembukaan.

Dewan Olimpiade Asia (OCA) pun menobatkan Asian Games Hangzhou sebagai Asian Games edisi paling ramah lingkungan dan paling cemerlang yang pernah diselenggarakan. Penilaian tersebut didasarkan pada desain seluruh stadion dan berbagai infrastruktur yang sepenuhnya memaksimalkan energi hijau rendah karbon sehingga ramah lingkungan.

Selain itu, masih ada hal lain yakni keberhasilan memecahkan rekor partisipasi atlet, nomor cabang olahraga, dan penyelenggaraan secara keseluruhan sepanjang sejarah Asian Games.

Sementara itu, di tengah kemeriahan upacara ini, atlet voli indoor putra Hernanda Zulfi dan atlet wushu putri Nandhira Mauriskha menjadi perwakilan kontingen Indonesia yang membawa saka Merah Putih dan papan nama Indonesia dalam pawai tersebut. Hernanda Zulfi mengenakan pakaian adat lengkap dari Pulau Rote, sebuah pulau di ujung paling selatan Indonesia yang termasuk dalam wilayah Nusa Tenggara Timur. Sementara Nandhira mengenakan baju adat Betawi.

Pada hajatan yang digelar 23 September hingga 8 Oktober itu, Indonesia mengirimkan 413 atlet yang akan mempertandingkan 30 cabang olahraga dari total 40 cabang olahraga yang dipertandingkan dan dipertandingkan. Cabang olahraga yang akan dipertandingkan adalah olahraga air, anggar, angkat besi, atletik, bola basket, bulu tangkis, dayung, berkuda, golf, gulat, hoki, dan judo.

Lainnya adalah kano, berlayar, olah raga pikiran, panahan, panjat tebing, perahu naga, sepeda, taekwondo, menembak, tenis lapangan (tenis lunak dan tenis lapangan), tenis meja, tinju, triathlon, senam, pencak silat, sepak bola, sepak takraw, bola voli dan wushu.

Terkait target kali ini, kontingen Merah Putih mengincar 12 medali emas dan berharap bisa finis di posisi 12 besar. Meski jauh di bawah hasil yang diperoleh pada Asian Games edisi sebelumnya di Jakarta dan Palembang, meraih 12 medali emas tentu tidak akan mudah mengingat tingkat persaingan sekelas Asia. Tuan rumah China dan Jepang merupakan dua negara raksasa olahraga yang selalu mendominasi setiap perayaan tahunannya yang ke-4.

Sejak digelar pada tahun 1951, hanya dua negara yang mampu menjadi juara umum. Jepang pertama kali mendominasi Asia dengan menjuarai Asian Games delapan kali berturut-turut pada tahun 1951 hingga 1978. Baru empat tahun kemudian, dominasi Jepang mulai terhenti oleh China hingga kini.

Faktor lain yang membuat target kali ini lebih rendah dibandingkan edisi sebelumnya adalah karena sejumlah cabang olahraga andalan Merah Putih tidak dipertandingkan atau dipertandingkan pada gelaran di Hangzhou, seperti pencak silat. “Pada Asian Games ke-19 ini, Indonesia berpotensi kehilangan emas, pertama dari tiga cabang olahraga yang tidak dipertandingkan yaitu pencak silat, paralayang, dan jetski. Kedua, karena nomor sepeda MTB tidak dipertandingkan,” ujar Menpora. Pemuda dan Olahraga Nandito Ariotedjo.

Namun optimisme tetap ada. Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono meyakini para atlet Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang ditentukan. Pasalnya, persiapan tim Indonesia jelang Asian Games Hangzhou 2022 sudah matang dan matang.

Melihat beberapa saat menjelang pembukaan resmi Asian Games, sejumlah cabang olahraga sudah mulai dipertandingkan dan beberapa di antaranya diikuti oleh kontingen Indonesia.

Cabor voli putra Asian Games 2022 yang dipertandingkan di Linping Sport Center Gymnasium, Hangzhou, sudah memasuki babak 12 besar. Indonesia yang tergabung di Grup F bersama Jepang, Filipina, dan Afghanistan memastikan lolos. untuk babak 12 besar sebagai runner-up Grup F dengan 6 poin, tertinggal dari Jepang yang mengumpulkan 9 poin.

Sayangnya di babak 12 besar, tim voli putra Indonesia gagal melaju ke babak semifinal setelah dikalahkan tuan rumah China dengan skor 1-3 (17-25, 17-25, 25-23, 22-25) sehari sebelum pembukaan Asian Games ini. .

Berikutnya dari olahraga paling populer di dunia, sepak bola. Timnas U-24 Indonesia harus takluk 0-1 dari Taiwan pada laga kedua babak penyisihan Grup F Asian Games 2022 yang digelar di Stadion Universitas Zhejiang Hangzhou, China, Kamis (21/9).

Pada laga pembuka Grup F Asian Games 2022 yang dimainkan di lapangan sepak bola Universitas Zhejiang, Hangzhou, beberapa hari sebelumnya, timnas U-24 Indonesia mengalahkan Kyrgyzstan dengan skor 2-0. Kedua gol Indonesia dicetak Ramai Rumakiek pada menit ke-57, dan Hugo Samir pada menit ke-92.

Sementara saat meladeni Taiwan, skuad Garuda justru menguasai bola di babak pertama dengan mencoba membangun beberapa serangan yang berpeluang mencetak gol.

Para pemain Taiwan hanya mengandalkan serangan balik yang beberapa kali mengancam gawang Adi Satryo. Babak pertama tanpa gol bagi kedua tim. Indonesia justru dikejutkan dengan gol Wen Yen Chin pada menit ke-47. Serangan cepat Taiwan membuat Indonesia tertinggal 0-1 dan skor bertahan hingga wasit meniup peluit akhir.

Dari dua laga babak penyisihan Grup F Asian Games Hangzhou 2022, Indonesia mencatatkan satu kemenangan dan satu kekalahan. Berikutnya Indonesia akan menghadapi Korea Utara pada Minggu (24/9). Korea Utara meraih kemenangan 2-0 melawan Taiwan.

Pada Jumat (22/9), pil pahit kekalahan dirasakan Bernadetta S. Herdanti/Nur Atika Sari yang berjuang di Pool D tim voli pantai putri melawan China. Dalam pertandingan itu, pasangan ini kalah dua game berturut-turut.

Di hari yang sama, atlet pentathlon modern Indonesia Samuel Christian Matulatuwa gagal melaju ke final setelah harus puas dengan total skor 1031 dan menduduki peringkat ke-12 pada babak semifinal yang berlangsung di Fuyang Yinhu Sports Center, Hangzhou, China.

Meski mulai terjatuh satu per satu di awal, perjalanan sang atlet masih panjang. Asian Games Hangzhou 2022 menjadi kesempatan bagi para atlet nasional untuk menunjukkan jati diri dan kehormatannya di kancah olahraga kawasan Asia. Jadi, tetaplah semangat!

Redaktur: Achmad Zaenal M
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version