Jakarta (ANTARA) – Ajang lari Pocari Sweat Sport Run Tourism memperkenalkan destinasi wisata dan wisata olahraga di Solo, Jawa Tengah, dengan mengundang sebanyak 3.000 pelari se-Indonesia untuk bertemu ikon kota tersebut pada akhir pekan lalu.“Ajang ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan potensi wisata kepada masyarakat luas melalui olahraga lari. Kota Solo dipilih karena merupakan kota yang penuh dengan wisata sejarah dan budaya,” ujar Direktur Pemasaran PT Amerta Indah Otsuka , Puspita Winawati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
“Sebagai kota Spirit of Java, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari untuk berkeliling menikmati keindahan budaya kota Solo di sepanjang jalur, mulai dari Sriwedari, Loji Gandrung, Pasar Gede, Benteng Vastenburg, Pasar Klewer, hingga Mural Singosaren,” ujarnya.
Lanjut Wina, selain kategori 10K dan 5K, Pocari Sweat Sport Run Tourism Solo juga menyediakan kategori 3K dengan harapan semakin banyak pelari baru, generasi muda, dan pelajar yang terinspirasi untuk memulai hidup sehat melalui olahraga lari.
Didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sejak tahun 2021, ajang lari Pocari Sweat telah berkontribusi dalam memajukan 10 kota pariwisata di Indonesia, mulai dari Parapat, Belitung, Banjarmasin, Manado, Jakarta, Bogor, Magelang, Batu, Gianyar, ke Mandalika.
Tingginya antusiasme para pelari ditunjukkan dengan terjualnya seluruh slot dan mendatangkan 83 persen pelari dari luar kota Solo, antara lain dari Lhokseumawe, Aceh hingga Jayapura, Papua.
“Kami mengapresiasi Pocari Sweat yang telah memilih Kota Solo sebagai tuan rumah dan berharap budaya lokal Solo yang diperkenalkan melalui tempat-tempat bersejarah, budaya, dan kuliner dapat menciptakan lebih banyak kunjungan wisatawan ke kota kami,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: 18.000 Peserta Ikuti Pocari Sweat Run Indonesia 2022
Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Irwan Suhirwandi
HAK CIPTA © ANTARA 2023