Gianyar, Bali (ANTARA) – Petugas keamanan internal Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali meredakan keributan antar penonton yang terjadi pada menit terakhir pertandingan ke-26 Liga 1 Indonesia 2023/2024 antara Bali United dan Persis Solo, Kamis malam.“Penonton diminta sekali lagi untuk tidak membuang benda apapun di area tribun penonton. Hal ini untuk menjaga kondusifnya pertandingan,” berulang kali ofisial mengumumkan melalui pengeras suara di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Keributan terjadi sesaat setelah tim Bali United mencetak gol ketiga pada menit ke-81 yang dicetak Rahmat.
Lalu, tiba-tiba di tribun sisi selatan terjadi keributan yang belum diketahui penyebabnya.
Sejumlah petugas keamanan dalam negeri (steward) kemudian menghampiri area tribun untuk mencegah keributan meluas.
Beberapa penonton melemparkan botol berisi air ke sekeliling tribun.
Baca juga: Pelatih Bali United Sarankan Klub Lain Jaga Kualitas Stadion Dipta
Wasit Asep Yandis yang memimpin pertandingan kemudian menghentikan sementara pertandingan sekitar empat menit.
Belum diketahui penyebab keributan tersebut, namun diduga karena ada suporter yang diduga Persis Solo yang menyaksikan langsung laga ke-26 tersebut.
Wasit kemudian melanjutkan pertandingan dengan tambahan waktu enam menit di penghujung babak kedua, setelah situasi di tribun penonton berangsur membaik.
Pada menit akhir yakni menit ke-95, pemain Persis Solo Ramadhan Sananta kemudian mencetak gol kedua untuk tim tamu.
Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor ditutup dengan Bali United unggul dengan skor 3-2 melawan Persis Solo.
Baca juga: Bali United Kalahkan Persis Solo 3-2
Sementara itu, usai laga usai di tribun selatan yang sebelumnya sempat riuh, sejumlah penonton menyanyikan lagu kehebatan Persis Solo yang turut diiringi pemain berjuluk Laskar Sambernyawa itu.
Setelah itu, tim tuan rumah kemudian menyanyikan lagu hebat mereka yang berjudul “Feeling Proud”.
Seperti diketahui, kebijakan suporter tim tamu dilarang menyaksikan langsung pertandingan Liga 1.
Larangan tersebut merupakan bentuk transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 dan juga merupakan hasil kesepakatan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Baca juga: PSSI Minta Rekonsiliasi Suporter Dilakukan di Akar Rumput
Baca juga: Erick: PSSI Akan Bentuk Komite Suporter dan Infrastruktur Ad Hoc
Reporter : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Redaktur: Junaydi Suswanto
Hak Cipta © ANTARA 2024