Kediri (ANTARA) – Manajemen Persik Kediri melayangkan surat resmi kepada PSSI, meminta mereka menyikapi lemahnya kepemimpinan wasit pada laga melawan PSM Makassar.Persik Kediri menyayangkan kelalaian yang dilakukan wasit, keragu-raguan tersebut menimbulkan kerugian bagi kedua tim, baik Persik Kediri maupun PSM Makassar, baik dari segi kualitas permainan, kata Manajer Persik Kediri Muhammad Syahid Nur Ichsan di Kediri, Rabu.
Dijelaskannya, pada laga Persik Kediri kontra PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12), Persik berpeluang menyamakan kedudukan dalam durasi normal, tepat setelah gol PSM.
Selain itu kedua klub juga mengalami kerugian dari segi waktu bermain dan citra kedua klub dengan munculnya berbagai opini liar yang jelas merugikan citra sepakbola nasional.
“Hal ini untuk menjaga harkat dan martabat kasta kompetitif tertinggi negara,” ujarnya.
Pihaknya pun mengungkap hal itu terkait laga Persik Kediri kontra PSM Makassar, Selasa nanti. Yakni pada menit 52.30 Persik Kediri menyerang dari sisi kiri pertahanan PSM Makassar, melalui Bayu Otto (nomor enam) yang melepaskan umpan terobosan ke kotak penalti PSM Makassar, Nuri Fasya (nomor 57) mencoba mengirimkan umpan silang namun Pemain PSM Makassar Safrudin Tahar (nomor punggung 27) memegang bola dengan tangannya.
Posisi wasit dan asisten wasit II yang dekat dan jelas terhadap kejadian handball tidak berani mengambil keputusan, padahal idealnya posisi wasit dan asisten wasit II seharusnya berani mengambil keputusan handball. dan memberikan penalti kepada PSM Makassar.
Pada menit ke-87 pertandingan dihentikan, akibat ketidaktegasan wasit terkait insiden di gawang Persik Kediri. Pada menit berikutnya, PSM melakukan protes keras kepada asisten wasit 1, yang kemudian disusul dengan persetujuan wasit atas gol PSM, yang disusul dengan selebrasi berlebihan dari para pemain PSM hingga memicu saling lempar lempar antara pemain PSM Makassar dengan penonton Persik Kediri. Kondisi kembali kondusif, namun asisten wasit 1 lari keluar lapangan yang mengakibatkan pertandingan dihentikan.
Apabila pertandingan dihentikan sementara, ofisial pertandingan berkoordinasi di ruang ganti yang dihadiri oleh pihak keamanan, panitia penyelenggara, dan ofisial pertandingan. Diskusi berlangsung lebih dari 30 menit. Hingga saat ini, perwakilan kedua tim (Manajer) hadir dalam diskusi tersebut, termasuk dari unsur keamanan (perwakilan pengurus, panitia pelaksana, Kapolres Kediri, dan perwakilan Aliansi Suporter Persik Kediri).
Kedua tim sepakat untuk melanjutkan pertandingan. Perlu ditegaskan, perwakilan PT LIB juga berada di lokasi Stadion Brawijaya, Kediri. Keputusan melanjutkan pertandingan juga dinilai sudah sesuai dengan Pasal 15 Peraturan Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.
Di masa tambahan waktu, terjadi serangan dari Persik Kediri yang mengakibatkan bola masuk ke gawang PSM Makassar. Kejadian ini dinilai mirip dengan kejadian gol PSM Makassar pada menit ke-86. Namun untuk gol Persik Kediri, wasit tidak mengesahkannya sebagai gol, dan Persik Kediri bisa menerima keputusan wasit tersebut.
“Persik Kediri selalu menjadi tuan rumah yang baik bagi klub manapun yang berlaga di Stadion Brawijaya Kediri dan menjadi saksi kedamaian dan rasa kekeluargaan yang dihadirkan Persik Mania, terhadap seluruh suporter tim lawan, tim lawan dan juga ofisial pertandingan. ,” dia berkata .
Baca juga: Tuan Rumah Persik bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar
Wartawan : Asmaul Chusna
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2023