Jakarta (ANTARA) – Suporter Ajax Amsterdam memberikan ucapan selamat tinggal dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Oom (paman) Simon Terima Kasih” kepada legenda keturunan Indonesia, khususnya Maluku, Simon Tahamata sesaat sebelum laga Ajax melawan FC Utrecht di Liga Belanda di Johan Cruyff Arena, Amsterdam , Belanda, Minggu WIB.Sang legenda dipanggil oleh tuan rumah di Johan Cruyff Arena untuk memasuki stadion. Tahamata, yang meninggalkan Ajax pada 1 Maret untuk menjadi pelatih muda di Deutsche Football Academy di Berlin, kemudian turun tangan dalam suasana emosional disertai tepuk tangan meriah dari penonton.
Terima kasih Simon Tahamata, tulis media sosial resmi Ajax, Minggu.
Sementara itu Simon, di hari yang sama juga mengucapkan kata-kata perpisahannya melalui Instagram story-nya “Terima kasih atas segalanya di hari terakhir di Ajax sebelum berangkat ke akademi sepak bola Deutsche.”
Tahamata sendiri merupakan sosok yang berjasa melahirkan pemain-pemain muda potensial Ajax lewat akademi yang ia asuh pada periode 2004 hingga 2009 dan 2014 hingga 2024.
Tahamata bermain untuk Ajax dari tahun 1971 hingga 1980 sebelum pindah ke klub Belgia Standard Liege. Selama membela Ajax, pria yang kini berusia 67 tahun itu mencetak 17 gol dan 33 assist dari 149 penampilan di semua kompetisi dengan total kontribusi 3x trofi Liga Belanda (1976/1977, 1978/1979, 1979/1980) dan 1x Piala KNVB (1978/1979).
Selain Ajax, Tahamata juga memperkuat empat klub lainnya yakni Standard Liege yang berhasil meraih 2x gelar Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan 1x Piala Belgia (1981), Germinal Ekeren, VAR Beerschot, dan Feyenoord.
Selama berkarier sebagai pesepakbola, Tahamata juga mencatatkan 22 caps bersama timnas Belanda dengan torehan dua gol dan satu assist.
Baca juga: Simon Tahamata Pulang ke Rumah
Wartawan : Zaro Ezza Syachniar
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2024